POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Dr. Maxi Un Bria dengan judul Gaudete in Domino Semper; Bersukacitalah Senantiasa di dalam Tuhan.
RD. Dr. Maxi Un Bria menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Injil Yohanes 1:6-8.19-28.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks bacaan Minggu III Adventus beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil
Refleksi atas pelbagai pengalaman hidup, mengasah kepekaan dan kesadaran manusia untuk senantiasa bersyukur. Bersyukur atas segala pengalaman yang dialami yang membawa pencerahan bahwa Allah selalu menyertai menuntun hidup manusia dalam kondisi apa pun. Baik suka maupun duka. Sehat maupun sakit. Sukses maupun gagal. Allah memberikan hikmat dalam hati manusia untuk menemukan nilai dan pembelajaran terbaik atas semua yang dialami, agar manusia selalu berjalan sesuai tuntunan kehendak Allah.
Allah menuntun manusia dengan cara yang unik, agar mengalami damai, sukacita dan keselamatan.
Nabi Yesaya berkata, "Aku bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku bersorak sorai di dalam Allahku. Sebab Ia mengenakan pakayan keselamatan padaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria mengenakan hiasan di kepala dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya“( Yes 61:10 ).
Bahwasannya Nabi Yesaya telah menyadari perutusannya untuk mewartakan kabar baik dan pembebasan serta Tahun Rahmat Tuhan bagi segenap umat Israel dan orang-orang percaya menantikan keselamatan dari Allah. Tangan dan hikmat Allah menuntun dan menyertai Nabi Yesaya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 17 Desember 2023, Lebih Baik Merendah Tapi Bisa Mengenal Yesus
Dalam menantikan rahmat keselamatan dari Allah, Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Tesalonika dan umat beriman untuk merawat roh sukacita dan doa agar tetap menyala. Katanya, "Bersukacitalah senantiasa ! Tetaplah berdoa, dan mengucap syukur dalam segala hal serta berpegang kepada yang baik sebab itulah yang dikehendaki Allah" ( I Tesalonika 5 : 16-20).
Roh Sukacita, doa, refleksi dan keheningan mempertajam kepekaan untuk menyadari dan merespons ajakan utusan Allah dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan.
Yohanes Pembaptis adalah utusan Allah yang meberikan kesaksian tentang Cahaya. Dia sendiri bukan Cahaya namun ia bersaksi tentang Cahaya. “Akulah suara orang yang berseru-seru dipadang gurun; Luruskanlah jalan bagi Tuhan “; Aku membaptis kemau dengan air, tetapi ditengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku. Membuka tali kasut-Nya pu aku tidak layak” ( Yoh 1: 23, 26-27 ).
Yohanes mengajak kita untuk menjaga hati, pikiran dan tindakan secara bijak sebagai orang beriman. Disela-sela mempersiapkan diri menyongsong perayaan Natal, roh sukacita, syukur dan doa tetap terawat. Tobat dan perubahan diri menjadi pilihan penuh sukacita dalam mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan.
Sebagaimana Churchill dalam The Stillness is the Key ( Ryan Holiday,2019 :200); Untuk segala hal membutuhkan upaya sadar dari manusia. Pasalnya, kita tidak bisa mencapai kedamaian dan apa pun hanya dengan membayangkannya saja. Kita tidak hanya berdoa supaya jiwa kita menjadi lebih baik.
Kita harus bergerak dan berusaha untuk mewujudkannya. Tubuh, pikiran dan jiwa mesti dikelola dengan benar melalui kebiasaan, tindakan, ritual, perawatan diri serta disiplin yang mengantar manusia dalam mengekspresikan diri secara baik.
Upaya sadar yang peka dan penuh syukur, mudah-mudahan membantu manusia selalu dapat bersukacita dalam menantikan Tuhan !
Semper Gaudete et Orate : Bersukacita dan berdoalah senantiasa !
Teks Bacaan Minggu 17 Desember 2023
Bacaan I: Yes 61:1-2a.10-11
Aku bersukaria di dalam Tuhan.
Pembacaan dari Kitab Yesaya:
Kata nabi,
"Roh Tuhan ada padaku,
sebab ia telah mengurapi aku.
Ia telah mengutus aku
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara,
dan merawat orang-orang yang remuk hati.
Aku diutus
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,
dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.
Tuhan Allah berkenan kepadaku
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan
dan hari pembalasan Allah kita.
Aku bersukaria di dalam Tuhan,
jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku,
sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku
dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran,
seperti pengantin pria mengenakan hiasan kepala,
dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya.
Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan,
dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan,
demikianlah Tuhan akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian
di depan semua bangsa.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Luk 1:46-48.49-50.53-54
R:Yes 61:10b
Jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku.
*Aku mengagungkan Tuhan,
hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.
Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
Mulai dari sekarang aku disebut Yang Bahagia oleh sekalian bangsa.
*Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku
oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
Kasih sayang-Nya turun-temurun
kepada orang yang takwa.
*Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan;
orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
Menurut janji-Nya kepada leluhur kita,
Allah telah menolong Israel, hamba-Nya.
Bacaan II: 1Tes 5:16-24
Semoga roh, jiwa dan tubuhmu
terpelihara sempurna dengan tak bercacat
pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika:
Saudara-saudara,
bersukacitalah senantiasa!
Tetaplah berdoa dan mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kamu
di dalam Kristus Yesus.
Jangan padamkan Roh,
dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat!
Ujilah segala sesuatu, dan peganglah yang baik.
Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya,
dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu
terpelihara sempurna dengan tak bercacat
pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Ia yang memanggil kamu adalah setia;
maka Ia pun akan menggenapinya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil: Yes 61:1
Roh Tuhan Allah ada padaku;
Ia telah mengutus aku
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara.
Bacaan Injil: Yoh 1:6-8.19-28
Di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes:
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes.
ia datang sebagai saksi
untuk memberi kesaksian tentang terang,
supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
Yohanes sendiri bukan terang itu,
tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
Dan inilah kesaksian Yohanes
ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya
beberapa imam dan orang-orang Lewi
untuk menanyakan kepadanya, "Siapakah engkau?"
Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya,
"Aku bukan Mesias!"
Lalu mereka bertanya kepadanya,
"Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?"
Yohanes menjawab, "Bukan!"
"Engkaukah nabi yang akan datang?"
Ia pun menjawab: "Bukan!"
Maka kata mereka kepadanya, "Siapakah engkau?
Sebab kami harus memberi jawab
kepada mereka yang mengutus kami.
Apakah katamu tentang dirimu sendiri?"
Jawab Yohanes,
"Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
Luruskanlah jalan Tuhan,
seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Di antara orang-orang yang diutus itu
ada beberapa orang Farisi.
Mereka bertanya kepada Yohanes,
"Mengapakah engkau membaptis,
jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia,
dan bukan nabi yang akan datang?"
Yohanes menjawab kepada mereka,
"Aku membaptis dengan air,
tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia
yang tidak kamu kenal,
yaitu Dia yang datang kemudian daripada aku.
Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak."
Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan,
di mana Yohanes membaptis orang.
Demikianlah sabda Tuhan.
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS