Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 15 Desember 2023, Mereka Tidak Mendengarkan

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul :  Mereka Tidak Mendengarkan.

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul :  Mereka Tidak Mendengarkan.

Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD pada hari Jumat Pekan Adventus II merujuk pada Bacaan I: Yes. 48: 17-19 dan Injil : Mat. 11: 16-19

Berikut ini teks lengkap renungan Bruder Pio Hayon SVD

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Kata mendengar atau mendengarkan dinegasikan menjadi tidak mendengarkan. Maka ketika orang tidak mendengarkan, selalu saja akan berdampak negatif bagi dirinya dan bagi orang lain.

Karena mendengar itu sendiri selalu dua tipe, yang aktif dan pasif. Nah kalau yang ini sama sekali tidak mendengar itu artinya tidak ada unsur kesadaran untuk melakukan apa-apa dan menjadi sangat apatis. Sikap inilah yang membuat manusia menjadi sangat ego.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kembali lagi kita diinspirasi masih dengan kata kunci yang sama yakni kata mendengar atau mendengarkan.

Kemarin kita melihat kata mendengarkan sebagai seorang murid yang siap mendengarkan suara Tuhan itu lewat sabda dan semua peristiwa hidup atau bahkan kejadian harian kita yang kita alami sekecil apapun itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik 15 Desember 2023 Yohanes Pembaptis Maupun Anak Manusia tak Didengarkan Orang

Kepekaan seorang murid untuk mendengarkan suara Tuhan mengandaikan mendengarkan secara aktif dan bukan pasif yaitu mendengarkan dengan hati untuk membangkitkan kesadaran kita agar dengan begitu kita siap beraksi untuk melakukan kehendak Tuhan sesuai dengan SuaraNya yang sudah kita dengarkan.

Namun hari ini, kata mendengarkan di negasikan dengan “tidak mendengarkan”.

Konteks tidak mendengarkan sebagai inspirasi kita hari ini berawal dari kisah nabi Yesaya sebagai perpanjangan mulut Allah memberikan isyarat kepada bangsa Israel tentang belaskasihan Allah kepada mereka: “Akulah Tuhan Allahmu yang mengajarkan hal-hal berfaedah bagiku, yang menuntun engkau di jalan yang harus kau tempuh.”

Namun yang terjadi adalah bangsa Israel tidak mendengarkan suara Yahwe itu maka Yesaya berseru atas nama Tuhan: “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintahKu, maka damai sejahteramu akan seperti sungat yang tak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tak pernah berhenti.”

Itulah janji Allah sebenarnya bagi bangsa Israel “sekiranya” mereka memperhatikan perintah-perintah Tuhan. Maka dampak dari tidak mendengarkan dan memperhatikan perintah-perintah Tuhan itulah mereka mendapatkan kutukan dan pembuangan ke negeri asing, Babilonia.

Jika mereka mendengarkan suara Tuhan dan melakukannya, mereka sebenarnya juga telah melakukannya untuk turunannya dan nama mereka selalu ada di hadapan Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 15 Desember 2023, Tetaplah Berbuat Baik

Halaman
12

Berita Terkini