POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Kamu Lakukan Untuk Aku.
Untuk Hari Minggu yang juga Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Yeh. 34: 11-12.15-17 Bacaan II: 1 Kor. 15:20-26a.28 dan Injil : Mat. 25: 31-46
Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis, Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap perbuatan adalah salah satu tanda manusia adalah makluk sosial.
Dia berinteraksi dengan orang lain dan melakukan aktivitasnya atau perbuatan baiknya maupun kejahatan adalah sebagai realitas sosial dalam masyarakat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 November 2023, Raja Antiokhus Insaf akan Segala Kejahatan
Dan perbuatan kita juga bisa dilihat dalam perspektif spiritual yakni apapun yang kita lakukan secara khusus kepada mereka yang paling kecil atau hina, kita lakukan untuk Tuhan. Sebuah indikasi bahwa kita adalah citra Allah sendiri.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari minggu ini, kita merayakan Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Kita merayakan hari raya Kristus Raja Semesta Alam sebagai akhir masa liturgi gereja.
Pesta ini mengakhiri satu lingkaran liturgi gereja sekaligus membuka masa liturgi gereja yang baru yakni masa adven.
Hal ini mengingatkan kita akan Kristus sebagai Alfa dan Omega, yang awal dan yang akhir. Perayaan pesta ini mungkin perlu kita ketahui latar belakangnya.
Pada tahun 1922, Mussolini menjadi Perdana Menteri Itali dan ia menerapkan fasisme, suatu nasionalisme ekstrim yang menempatkan kepentingan negara di atas segala-galanya.
Lalu dengan alasan “kepentingan negara” ia mulai merongrong Vatikan; beberapa gereja dan kantor milik Vatikan diduduki Itali. Vatikan tidak bisa mencegah itu karena Vatikan tidak punya angkatan bersenjata.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 November 2023, Allah Bukanlah Allah Orang Mati
Tetapi Vatikan tidak diam saja. Tahun 1925 Paus Pius XI menetapkan Hari Raya Kristus Raja ini, untuk menegaskan kuasa Kristus dan, karenanya, kedaulatan Gereja.
Oleh kekuatan iman ini pada tahun 1929 Itali dan Vatikan menanda-tangani Pakta Lateran, di mana Itali mengakui kedaulatan Vatikan; dan gereja dan kantor yang diduduki Itali dikembalikan ke Vatikan.
Latar belakang ini mau memberi dasar pemikiran bahwa Gereja Katolik yang dipimpin oleh seorang Paus adalah juga wakil Kritus di atas dunia yang adalah Raja semesta alam.
Kita tak akan membahas sejarah tapi marilah kita melihat konteks bacaan-bacaan kitab suci yang menginspirasi kita pada pesta ini.
Dalam bacaan pertama, kitab nabi Yehesekiel mengangkat peran Allah sendiri sebagai seorang gembala yang mencari domba-dombanya yang tercerai berai dari kawanannya dan menyelamatkan mereka.
Allah sendirilah yang akan menggembalakan domba-dombaNya sampai pada akhirnya Allah sendirilah yang akan menjadi hakim di antara domba dengan domba dan di antara domba jantan dan kambing jantan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 November 2023, Sesudah Kematian ada Hidup yang Kekal di dalam Allah
Dan pada bacaan kedua dalam surat pertama rasul Paulus kepada jemaat di Korintus menegaskan kembali akan Kristus sebagai buah sulung kebangkitan: “Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Krsitus.”
Dan pada akhir jaman, segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus sendiri sebagai Anak akan menanklukkan diriNya di bawah Dia yang telah menaklukkan segala sesuatu supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Dan akhirnya dalam Injil kita mendengar Yesus memberikan wejangan akhir kepada para muridNya tentang akhir zaman dan menjadi hakim atas semua dan mengadili domba dan kambing.
Domba-domba disejajarkan dengan mereka yang telah berbuat baik dan kambing bagi mereka yang tidak. Pengadilan akhir ini ditentukan oleh perbuatan kita masing-masing.
Karena “Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” sabda Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 November 2023, Makna Dibalik Kemarahan Yesus
Marilah kita memulai untuk terus berbuat baik secara khusus kepada semua yang sangat membutuhkan, mereka yang dipinggirkan dan menderita dan bukan untuk cari suara dan elektabilitas. Maka apapun situasinya, tetaplah berbuat baik. Dan membiarkan Kristus tetap merajai seluruh hidup kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: kita semua adalah pengikut Kristus maka seharusnya hidup menurut jalan Tuhan. Kedua, membantu orang lain dengan tulus bagi mereka yang membutuhkan dan bukan sekedar mencari popularitas. Ketiga, Kristus tetap menjadi raja atas segala makluk di surga dan di bumi.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS