Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 25 November 2023, Sesudah Kematian ada Hidup yang Kekal di dalam Allah

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Sesudah Kematian ada Hidup yang Kekal di dalam Allah.

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Sesudah Kematian ada Hidup yang Kekal di dalam Allah.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Sabtu Biasa Pekan XXXIII merujuk pada bacaan : 1Makabe 6: 1- 13, Mazmur 9: 2-3.4.6.16b.19
Lukas 20: 27 - 40.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Orang-orang Saduki adalah salah satu kelompok elite Yahudi, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Dalam terang kepercayaan semacam ini, mereka menata kehidupan di bumi, melakukan berbagai aktivitas dan membangun relasi dengan sesama.

Semua kepentingan mereka berfokus pada saat sekarang dan di sini, tidak mempunyai proyeksi ke masa depan. Orang mati ya selesai semuanya, perjuangannya berakhir, tidak ada kelanjutannya dalam peristiwa kebangkitan, tidak ada hidup baru sesudah hidup ini.

Pikiran ini mewarnai diskusi mereka bersama Yesus tentang praktek perkawinan sesudah kebangkitan orang mati.

Orang sering memikirkan kehidupan alam keabadian seperti kehidupan di dunia, kawin dan dikawinkan; pesta pora, hidup dalam segala kenikmatan dan sebagainya, sehingga perkawinan yang dialami oleh wanita yang telah menikah sampai tujuh kali itu menjadi pertanyaan jebakan dari para Saduki terhadap Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 November 2023, "Memaknai Diri Sebagai Gereja"

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 November 2023, Tunjukkan Kesetiaan dan Keberanian Iman Kita

“Wanita itu dikawini oleh yang kedua dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut –turut oleh ketujuh saudara itu. Mereka semua mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati.

Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristrikan dia”

Yesus menanggapi pertanyaan orang-orang Saduki dengan menegaskan bahwa pada hari kebangkitan tidak ada lagi kawin dan dikawinkan, orang-orang tidak mati lagi, mereka menjadi seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, Allah mereka bukan Allah orang mati , melainkan Allah orang hidup.

Sebab di hadapan Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub semua orang hidup. Bagi orang beriman selalu ada kesempatan untuk menikmati hidup ini sebagai anugerah dari Allah.

Dia akan mengarahkan dirinya ke hidup di masa mendatang, bahkan pada saat-saat terakhir dia semakin sadar dan insaf akan semua salah dan dosa
di masa lampau, selanjutnya memohon ampun dan belas kasih Allah.

Gambaran seperti ini menghantar raja Antiokus Epifanes ke satu akhir yang bahagia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 November 2023, Sarang penyamun!

Semua orang beriman tentu mendambakan akhir hidup yang bahagia, tentram dan penuh damai di dalam Allah Sang Hidup itu sendiri, karena Dia adalah Alfa dan Omega.

Contemplasi:

Halaman
12

Berita Terkini