POS-KUPANG.COM – Dokter Danur Widura bersama empat tenaga kesehatan lainnya, mendapat perlakuan nan kejam dari anggota KKB Papua. Mereka dianiaya hingga babak belur oleh Kelompok Separatis Teroris ketika baru tiba di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Dokter Danur Widura, 39 Tahun, merupakan Ketua Tim Crisis Center regional Provinsi Papua. Mereka berada di daerah itu dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat.
Apesnya, ketika baru tiba di Tanah Papua, tim yang terdiri dari lima orang itu, langsung disergap oleh anggota KKB Papua yang berjumlah sedikitnya 20 orang.
Anggota KKB Papua tersebut langsung menyerang dan menganiaya 5 orang tenaga Medis Tim Cadangan Kesehatan (TCK) Emergenci Medical Regional Papua di Puskesmas Amuma, Kabupaten Yahukimo.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa 31 Oktober 2023. Dan, Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Benar ada kejadian itu. Peristiwanya terjadi pada hari Selasa 31 Oktober 2023 sekitar pukul 10.00 WIT,” kata Bayu.
Menyangkut modus anggota KKB Papua saat itu, Bayu Suseno menuturkan, bahwa pada Selasa, 31 Oktober 2023 sekitar pukul 10.00 WIT, saat dokter Danur Widura dan teman-temannya berada di Kantor Puskesmas Distrik Amuma, tiba-tiba mereka didatangi anggota KKB Papua.
Mulanya, anggota KKB Papua tersebut berteriak-teriak dari atas bukit. Tak lama berselang sekitar 20 orang dengan wajah sangar datang ke puskesmas tersebut.
Dengan wajah yang tak bersahabat dan menggunakan senjata tajam berupa busur dan anak panah, parang dan kapak juga senjata api, mereka mulai melakukan teror.
Mereka juga mulai merusaki pintu dan jendela lalu menyuruh lima orang tenaga kesehatan itu keluar dari ruangan. Saat itulah KKB Papua mulai melakukan tindakan yang tak berperikemanusiaan.
Bayu Suseno menuturkan bahwa yang laki-laki ditelanjangi, disuruh membuka semua pakaian dan tinggal celana dalam saja. Setelah itu langsung dipukul.
“Mereka ditendang, dipukul dan ada yang dibacok tangannya. Sementara anggota KKB Papua yang lainnya mengambil handphone dan memeriksa tas serta identitas para korban,” ungkap Bayu Suseno.
Para korban itu dianiaya hingga babak belur. Para korban menderita luka-luka di bagian wajah juga di bagian tubuh yang lain.
Tentang identitas para korban, Bayu Suseno pun membeberkan satu persatu nama korban dengan jenis luka yang diderita.
1. Dr. Danur Widura, 39 Tahun, Islam, Jawa, Ketua Tim Crisis Center regional Provinsi Papua.
(Luka lebam pada wajah sebelah kiri dan kanan, Luka Lebam di punggung belakang dan luka lebam di Rusuk sebelah Kiri)
2. Angganita Mandowen, 41 Tahun, asal Biak, Koordinator Tim Crisis Center Regional Papua.
(Korban menderita luka lebam pada mata kiri dan mata kanan)