POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat setidaknya 24 eks napi koruptor bakal maju di Pemilu 2024 mendatang.
Nama para mantan napi koruptor itu terdaftar dalam Daftar Calon Sementara ( DCS ) yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pengungkapan itu dilakukan ICW dengan cara menelusuri kembali bakal Calon Anggota Legislatif tingkat kabupaten, kota, dan provinsi.
"Basis data ICW adalah pengumuman KPU tahun 2019 lalu yang menyebutkan ada 72 mantan terpidana korupsi sedang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi," kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Senin 28 Agustus 2023.
"Setelah dilihat lebih lanjut, berdasarkan temuan ICW setidaknya ditemukan 24 mantan terpidana korupsi dalam daftar calon sementara bakal calon anggota legislatif yang sebelumnya dirilis oleh KPU RI," ujar Kurnia.
Baca juga: KPU NTT Terima 17 Tanggapan Publik, Semua Terkait DCS Caleg Partai NasDem
Kurnia mengungkapkan hingga saat ini KPU RI belum juga mengeluarkan data mantan terpidana korupsi yang sedang mencalonkan diri sebagai anggota DPRD. Baik tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi. Untuk itu, ICW mendesak KPU RI segera mengumumkan daftar nama itu.
“ICW mendesak KPU RI untuk tidak lagi melindungi mantan terpidana korupsi dan segera mengumumkan secara terbuka kepada masyarakat,” ungkap ICW.
ICW mengatakan langkahnya melansir daftar mantan terpidana korupsi tersebut diambil karena KPU tak kunjung memenuhi hak asasi pemilih dalam hal pemenuhan informasi terkait rekam jejak para kandidat. Sehingga, menimbulkan di tengah masyarakat bahwa penyelenggara pemilu sengaja ingin menutupi sekaligus melindungi mantan terpidana korupsi tersebut dari pantauan masyarakat.
Terpisah, Komisioner KPU Idham Holik menyebut total ada 52 mantan terpidana yang menjadi bacaleg DPR RI dan 16 bakal calon anggota DPD RI.
Idham menjelaskan para bacaleg ini merupakan mantan terpidana yang sudah melewati masa jeda lima tahun tahun atau lebih.
Baca juga: Hary Tanoe Bersama Istri dan 5 Anak Jadi Caleg DPR RI, Jessica Bertarung di Dapil NTT
"Mereka mantan terpidana dengan ancaman 5 tahun atau lebih sebagaimana Putusan MK No. 87/PUU-XX/2022," kata Idham Holik saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
Para mantan napi tersebut mencalonkan diri lewat sejumlah partai politik dan tersebar di berbagai daerah pemilihan (dapil). Dari 18 partai politik peserta pemilu, hanya 4 partai politik yang tak mencalonkan bekas narapidana sebagai anggota legislatif yakni Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Sementara, parpol yang paling banyak mengajukan caleg mantan napi yaitu Partai Golkar.
"Iya benar data-data tersebut terdapat dalam DCS DPR Pemilu 2024," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. Adapun kasus yang menjerat bakal caleg tersebut bermacam-macam, namun mayoritas perkara korupsi.
Terkait adanya para mantan narapidana, termasuk mantan napi koruptor yang maju menjadi caleg, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie menyatakan partanya menyerahkan semua itu kepada rakyat.
"Jadi semuanya kita serahkan kepada rakyat. Jadi kalau sudah terekrut apakah di NasDem atau partai lain. Karena Pileg itu suara terbanyak, bukan partai yang menentukan, maka kemudian kita serahkan kepada rakyat, terserah rakyat pilih yang mana," kata Effendy.