Kedua, data relawan yang harus dikelola sesuai dengan kapasitasnya. Ketiga, data pengelolaan logistik. Si-Bela akan memberikan data ketersediaan logistik dan kebutuhan logistik untuk memudahkan distribusi logistik.
Keempat, terkait dengan laporan yang akan dirangkum untuk kebutuhan satu kabupaten. Laporan ini bisa kapan saja diupload karena Si-Bela menggunakan sistem online.
Untuk menjalankan Si-Bela kita harus membutuhkan admin. Misalnya di BPBD akan membutuhkan satu orang admin. Begitupun di Pos Pengungsian membutuhkan satu orang admin.
Salah satu admin yang berasal dari Desa Waimatan, Michael Satri mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Lembata.
"Menurut saya, ini sangat bagus karena memudahkan kami melakukan koordinasi segala kebutuhan dasar kita bisa langsung tahu. Misalnya ada penambahan peserta (penyintas-red) yang masuk maka kita bisa proyeksi anggarannya," ungkap Satri.
"Tapi ini karena baru maka kami masih perlu waktu untuk belajar. Belum lagi nanti ke depan yang harus diantisipasi adalah jaringan internet," tutupnya.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS