Kapolda NTT juga menerangkan bahwa beberapa lembaga terpercaya melakukan survey dan telah merilis hasil survey tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hukum.
"Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada tanggal 20 - 24 juni 2023, tingkat kepercayaan publik terhadap polri sebesar 76,496. Kurang dari setahun Polri bisa memulihkan citranya yang tentunya hal ini dapat dicapai dengan kerja keras seluruh personel Polri", terangnya.
Dengan ditunjuknya kapolri oleh presiden sebagai pelaksana harian satgas TPPO nasional yang sebelumnya diemban oleh menteri PPA, maka Polri harus lebih aktif bertugas memetakan dan menindak jaringan TPPO di wilayah hukum masing-masing.
"NTT merupakan daerah penyumbang terbanyak korban TPPO meninggal dunia yang cukup tinggi. Terhitung sejak tahun 2018 sampai dengan 2022 jumlah korban TPPO yang meninggal dunia sebanyak 401 orang. Pada 2023 terhitung dari bulan januari hingga mei, jumlah pekerja migran indonesia (PMI) yang dipulangkan dalam keadaan tak bernyawa sudah mencapai 76 orang. Oleh karena itu seluruh Polres jajaran agar melakukan pengungkapan kasus TPPO di wilayahnya masing-masing" pintanya.
Baca juga: Tiga Bakal Calon Penjabat Gubernur NTT, Dua Orang Pejabat Kementerian Koordinator
Kapolda juga meminta kepada seluruh anggota untuk bersama-sama dan bahu membahu untuk mempersiapkan rencana pengamanan, sarana dan prasarana, serta yang tak kalah pentingnya adalah memetakan seluruh kerawanan dan potensi gangguan yang ada untuk menentukan cara bertindak di lapangan guna pencegahan maupun penanganannya.
Kepada pejabat baru, Kapolda juga berpesan untuk terus memberikan pelayanan terbaik dengan tulus dan ikhlas kepada masyarakat.
"Mari kita tetap menjaga kepercayaan publik terhadap polri dan terus kita tingkatkan dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, karena sejatinya tugas polisi di seluruh dunia adalah "70 serve and to protect".pesannya.
Diakhir arahannya, Kapolda juga memberikan beberapa penekanan kepada para Kapolres agar mempedomani.
"Kapolres harus dapat memberi warna baru dalam pelaksanaan tugas dan memahami semua permasalahan internal yang terjadi serta kedepankan kegiatan pencegahan, preemtif dan preventif dengan memaksimalkan peran bhabinkamtibmas", tuturnya.
Jalinan soliditas dan sinergitas polisional, khususnya dengan pemerintah daerah, satuan TNI dan elemen masyarakat, baik pada tataran strategis, tataran taktis maupun tataran operasional.
"Kuasai kondisi daerah dengan mengedepankan kearifan lokal dan budaya serta lakukan pendekatan yang humanis dalam meraih simpati masyarakat dan tingkatkan kehadiran Polri ditengah masyarakat, kehadiran yang bukan hanya sekedar keberadaan fisik semata, tetapi dapat memberikan manfaat dan dirasakan oleh masyarakat, sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat", pungkasnya.
Hadir dalam sertijab tersebut antara lain para PJU, Kapolresta dan Kapolres jajaran serta para pamen dari setiap fungsi di Polda NTT.
Hadir pula Ketua Bhayangkari Daerah NTT Ny. Vera Cristina Sirait Asadoma, M.Sc., dan pengurus Bhayangkari Daerah NTT serta Pengurus YKB Daerah NTT. (zee)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS