Berita Ngada

Hanya Punya Satu Guide Lokal Kampung Adat Bena Ngada Butuh Regenerasi Mampu Sajikan Narasi Memikat

Penulis: Laus Markus Goti
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PEMANDU - Mama Emiliana Kopa saat memandu wisatawan mancanegara di Kampung Adat Bena, Kabupaten Ngada, Sabtu 1 Juli 2023.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Oris Goti

POS-KUPANG.COM, BAJAWA - Mama Emiliana Kopa adalah satu - satunya pemandu lokal Kampung Adat Bena - Ngada, untuk wisatawan mancanegara.

Mama Emiliana Kopa berusia 53 tahun dan sudah kurang lebih sepuluh tahun menjadi pemandu lokal Kampung Adat Bena.

Belakangan ini, dia makin cemas, lantaran belum ada generasi muda yang benar - benar konsen menjadi pemandu lokal Kampung Adat Bena.

Dia menginginkan, ada lebih dari satu pemandu lokal agar wisatawan bisa mendapatkan pengalaman yang lebih beragam.

Baca juga: Wisatawan Asal Belanda Mampir ke Festival Kuliner Lokal Lekoena Ngada

Katanya, wisata bukan pertama - tama soal lahan bisnis, tapi juga soal keberlanjutan dan kualitas pengalaman berwisata yang didapatkan wisatawan.

Menurut Mama Emiliana, wisatan dari luar NTT dan mancanegara, biasanya datang bukan hanya sekedar berbelanja, menikmati keindahan atau berfoto ria.

Dia mengatakan, wisatan luar NTT dan mancanegara Mereka terutama juga ingin mendapatkan banyak informasi, pengetahuan dan pengalaman berwisata, bahkan tentang hal - hal yang sederhana.

Oleh karena itu problem soal minimnya guide lokal termasuk didalamnya adalah kemampuan menarasikan hal - hal ingin diketahui atau yang perlu diketahui wisatawan nusantara maupun mancanegara.

"Contoh tadi, ada wisatawan mancanegara yang tanya saya, kenapa gigi saya ini merah," ujarnya. Menurut Mama Emiliana jika hanya dijelaskan bahwa giginya merah karena makan sirih, itu hal biasa.

Tetapi apabila dijelaskan dengan baik, mengapa makan sirih, kenapa kebanyakan orang di Kampung Bena makan sirih, bagaimana sirih itu dimakan dan sebagainya, maka terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan.

Baca juga: Gaji PNS Pemkab Ngada Dicairkan Juli 2023

Perjuangan Mama Emiliana Kopa mengasah diri menjadi pemandu tidaklah mudah, apalagi mengingat pendidikannya terhenti di bangku Sekolah Dasar (SD).

"Saya belajar otodidak. Andalkan mendengar percakapan orang dengan turis, yang waktu itu turis ke sini masih dipandu oleh guide dari luar," kata Mama Emiliana saat diwawancarai TRIBUNFLORES.COM di Kampung Adat Bena, Sabtu 1 Juli 2023.

Mengapa Tergerak Menjadi Guide

Sebelum sistem transaksi melalui tiket diterapkan seperti saat ini, pengelola Kampung Adat Bena mengunakan kotak donasi. Mama Emiliana Kopa sendiri pernah menjadi petugas penjaga kotak donasi.

Halaman
123

Berita Terkini