POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Nada Dasarnya Kasih.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Matius 10:37-42.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 2 Juli 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Mari kita bayangkan ketika Yesus berkata,"Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku."
"Barangsiapa tidak memikul salibnya, ia tidak layak bagi-Ku." "Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya."
Bacaan-bacaan suci hari ini sangat sulit untuk kita pahami. Satu hal sederhana yang patut kita ambil dari bacaan suci hari ini adalah cinta yang kita berikan harusnya cinta yang sepenuh hati, bukan setengah-setengah.
Dalam hal mencintai, memang harus ada yang dikorbankan, harus ada yang berkorban, harus ada yang direlakan.
Seperti halnya pasangan kekasih, jika cinta yang tumbuh di antara mereka adalah cinta yang radikal, maka cinta itu akan bertumbuh dan bertahan selamanya dalam untung dan malang, dalam sehat dan sakit, dalam suka dan duka dan seterusnya.
Seorang perempuan kaya bersama suaminya di Sunem dalam bacaan pertama hari ini beri contoh kecil bagaimana kita mencintai. Cinta yang tumbuh kokoh dalam keluarga, mereka bagikan kepada orang lain. Mereka beri makan dan tumpangan kepada nabi Elisa setiap kali melewati Sunem.
Alhasil nabi Elisa menjanjikan bahwa tahun berikutnya mereka akan dikaruniai seorang anak laki-laki meskipun di usia mereka yang sudah tua. 2 Raj 4:8-11.14-16a.
Jika dibaca sekilas, kata-kata Yesus dalam bacaan Injil Matius hari ini bisa saja menimbulkan kebingungan. Yesus sendiri bersabda,"Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada Aku, ia tidak layak bagi-Ku."
Namun, bukankah dalam dalam Sepuluh Perintah Allah, kita diwajibkan untuk menghormati orangtua kita?
Hukum Keempat Sepuluh Perintah Allah berbunyi, "Hormatilah ayah dan ibumu!"
Bagi para murid Yesus, satu-satunya yang mutlak adalah Tuhan dan Kerajaan Kasih-Nya. Mengasihi orangtua atau keluarga itu adalah hal yang baik, tetapi tidak boleh mengalahkan kasih kita kepada Tuhan.
Mengasihi orangtua menjadi ungkapan konkret dari mengasihi Tuhan. Orang yang menikah berani tinggalkan ibu dan bapaknya untuk mencintai suami atau istrinya seperti Kristus mencintai Gereja. Sejalan dengan itu, kaum religius berani tinggalkan segala ikatan keluarga untuk ikut Kristus secara total.
Mengasihi Tuhan tidak selalu berjalan mulus dan penuh kesenangan. Ada juga tantangan, kesulitan, perjuangan, bahkan mungkin kematian sebagai resiko yang tertinggi. Inilah Salib. Kalau kita mengasihi Tuhan, kita mesti rela pikul salib, tidak boleh menolak atau membuangnya.
- Salib adalah tanggung jawab yang harus diterima.
- Salib adalah tugas yang mesti diemban.
-Salib adalah kesulitan yang harus dihadapi.
Orang yang tidak mau pikul salib adalah orang yang lari dari tanggung jawab dan biasa suka cari kambing hitam. Orang seperti ini suka menolak tugas dengan mencari-cari alasan sehingga sebenarnya tidak mengasihi Tuhan dan tak layak menjadi murid-NYA.
Mengasihi Tuhan sebenarnya menjadi alasan paling mendasar dari setiap tindakan atau sikap belas kasih kita kepada sesama. Yesus berkata, "Barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepada-Mu, "Sesungguhnya ia tak akan kehilangan upahnya ."
Mengasihi dan Mencintai Tuhan itulah Nada Dasarnya.
Inilah panggilan dasar bagi setiap pengikut Kristus. Orang yang mengasihi Tuhan pasti bersedia pikul salib dan dengan setia dan sukacita ikut Yesus.
Orang yang mengasihi Tuhan pasti bersedia pikul salib dan dengan setia ikut Yesus. Mengasihi Tuhan juga menjadi dasar dari setiap tindakan cinta kasih kita kepada sesama.
Selamat Hari Minggu. Dalam Yesus kita bersaudara. Tuhan memberkati. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 2 Juli 2023
Bacaan Pertama 2 Raja-Raja 4:8-11.14-16a
"Orang itu adalah abdi Allah yang kudus; biarlah ia masuk ke sana"
Bacaan dari Kita Kedua Raja-raja:
Pada suatu hari, Nabi Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggallah seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan setiap kali dalam perjalanan, singgahlah Elisa ke sana untuk makan.
Berkatalah perempuan itu kepada suaminya, "Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus.
Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil; maka apabila ia datang kepada kita, biarlah ia masuk ke sana."
Pada suatu hari datanglah Elisa ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di sana. Kemudian berkatalah Elisa kepada Gehazi, hamba-Nya, "Apakah yang dapat kuperbuat baginya?" Jawab Gehazi, "Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua."
Lalu berkatalah Elisa, "Panggillah dia!" Sesudah dipanggil, berdirilah perempuan itu di pintu. Maka berkatalah Elisa kepadanya, "Tahun depan, pada waktu seperti ini juga, engkau akan menggendong seorang anak laki-laki."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 89:2-3.16-17.18-19
Refr. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun."
3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapa-kulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku." Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
Bacaan Kedua Roma 6:3-4.8-11
"Kita telah dikuburkan bersama Kristus oleh pembaptisan supaya kita hidup dalam hidup yang baru"
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:
Saudara-saudara, camkanlah: kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya!
Dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian supaya seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: Kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil 1 Petrus 2:9
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Kamulah orang pilihan, kaum imam dan raja, bangsa yang kudus. Kamu harus memaklumkan kebajikan Allah. Ia telah memanggil kamu keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan.
Bacaan Injil Matius 10:37-42
"Barangsiapa tidak memikul salibnya, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku"
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Barangsiapa mengasihi bapa dan ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi putranya atau putrinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperolehnya kembali. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepada-Mu: Sungguh, ia tidak akan kehilangan upahnya."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS