Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 23 Juni 2023, Antara Harta vs Mata

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 23 Juni 2023 dengan judul Antara Harta vs Mata.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Antara Harta vs Mata.

Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 2 Korintus 11: 18.21b-30, dan bacaan Injil Matius 6: 19-23.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 23 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.



Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua manusia memiliki kebutuhan sesuai dengan tempat juga keadaan masing-masing orang.

Salah satu yang mendukung semua itu adalah harta.

Harta itu bisa berupa apa saja seperti uang atau barang atau tanah dan aset apa pun. Semua hal itu menjadi bagian dari hidup dan kehidupan manusia.

Ketika kita memiliki harta biasanya manusia selalu merasa hati-hati dan itu terbukti lewat rumah-rumah orang kaya pasti ada banyak penjaga dan bahkan sampai body guard untuk menjaga semua harta mereka.

Ketakutan ini punya hubungan dengan hati. Maka antara harta dan hati selalu punya ikatan yang kuat.

Maka jagalah hati bukan hartanya dan itu dimulai dari mata. Karena mata adalah salah satu indra. Dan indra itu selalu tak mencukupi untuk bisa menangkap banyak hal di sekitar kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 22 Juni 2023, Doa Bapa Kami, Pendek dan Sarat Makna

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Selama menjadi manusia, kita tak akan pernah lepas dari harta atau kekayaan dalam bentuk uang dan barang.

Dan setiap orang berbeda-beda besarannya. Namun tetap di sana ada unsur kebutuhan dan keberadaan harta bersangkutan.

Karena itu berhadapan langsung dengan manusia, maka tidak bisa tidak terlepas dari hati manusia itu sendiri. Mengapa?

Karena bagi Yesus, “di mana hartamu berada di situ juga hatimu berada. Hari ini dalam Kotbah di Bukit, Yesus memberikan satu catatan penting tentang harta dan hati, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi karena ngengat dan karat akan merusakkannya tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga.”

Yesus lebih menekankan untuk mengumpulkan harta di surga yaitu kebaikan. Gunakan harta yang ada di atas bumi untuk kebaikan, maka kita akan mendapat upah surgawi.

Karena bagi Yesus, harta yang disimpan di bumi akan gampang sekali rusak, tetapi jika harta itu digunakan untuk berbuat baik, maka kita sedang mengumpulkan harta surgawi untuk kehidupan kekal kita kelak.

Karena bagi Yesus, harta yang ada di bumi akan juga mempengaruhi hati kita karena di mana harta berada di situ hati kita pun berada.

Contoh praktis saja, jika kita simpan uang atau barang mewah kita, kita cenderung memeriksanya terus karena takut diambil orang. Karena hati kita selalu terpaut kepada kepunyaan kita.

Dan ketika kita memiliki sesuatu, kita selalu dihantui ketakutan akan kehilangan atau dicuri ataupun rusak. Kita akan sangat hati-hati untuk memperhatikannya dengan sangat.

Nah ketika kita selalu merasa takut itulah hati kita selalu terarah kepada barang itu. Kita pun tak bisa menyangkalnya karena memang demikian adanya.

Maka Yesus menasihatkan kita untuk lebih baik mengumpulkan harta di surga dengan berbuat baik dan bukan mengumpulkan harta di bumi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 23 Juni 2023, Apakah Tuhan Melarang Orang Memiliki Harta?

Selanjutnya Yesus memberikan lagi catatan penting lainnya adalah soal mata.

Nah, biasanya mata juga selalu dihubungkan dengan harta. Biasanya manusia akan gampang sekali tergoda dengan matanya sendiri.

Ketika melihat barang baru dan bagus selalu punya keinginan untuk memilikinya. Jika tidak hati kita selalu mulai terganggu.

Mata itu kata Yesus, “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu.”

Yesus mengingatkan kita untuk menggunakan mata dengan baik karena indra tercepat manusia dalam mendapatkan informasi dari dunia luar.

Kita akan dapat melihat ketika dalam keadaan terang dan ketika gelap kita tentu tidak mampu melihat dengan baik.

Yesus mengambil pemikiran ini untuk menjelaskan tentang mata.

Mata adalah pelita tubuh. Maka mata dianggap seperti pelita yang menerangi tubuh. Karena kalau gelap kita tak mampu berjalan dengan baik dan benar dengan arah yang tepat.

Maka Yesus menyebutnya sebagai pelita tubuh. Kita manusia cenderung melihat yang bagus-bagus dan indah-indah dari pada yang susah apalagi yang buruk-buruk.

Kita gampang sekali tergoda dengan baju baru dan mau memilikinya ketimbang melihat baju yang masih baik dan bisa dipakai dan masih tetap menarik.

Maka marilah hari ini kita diajak untuk untuk menjaga hati dan mata kita agar kita mampu merasakan dan melihat kebenaran Tuhan dalam setiap hal yang kita jumpai setiap hari dan untuk kebajikan mengumpulkan harta di surga.

Bagi Paulus, harta terbesar adalah berbuat kebajikan dan memelihara jemaat. Kita pun harta terbesar kita adalah keluarga dan semua yang ada di sekitar kita yang perlu dijaga.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 22 Juni 2023, Berdoa Apa Adanya

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, Jaga hati dan mata agar tidak cepat jatuh dalam keangkuhan.

Kedua, harta duniawi itu gampang rusak, maka kumpulkan harta di surga dengan kebaikan.

Ketiga, harta terbesar kita adalah diri kita dan orang lain sekitar kita untuk diperhatikan selalu karena diri kita dan orang lain adalah juga gambar Allah paling nyata.

Teks Lengkap Bacaan 23 Juni 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 23 Juni 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama – 2 Korintus 11:18.21b-30

Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: 

Saudara-saudara, karena banyak orang bermegah-megah secara duniawi, aku pun mau bermegah. Jika orang lain berani membanggakan sesuatu, maka aku pun – seperti orang bodoh kukatakan berani juga.

Mereka orang Ibrani, aku juga! Mereka orang Israel, aku juga! Mereka keturunan Abraham, aku juga!

Mereka pelayan Kristus, aku berkata seperti orang gila: aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih payah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut.

Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan; tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.

Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu.

Aku banyak berjerih payah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan haus; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.

Di samping banyak hal lain lagi yang tidak disebutkan, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat.

Jika ada orang yang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang yang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan – Mzm. 34:2-3.4-5.6-7

Refr. Allah melepaskan orang benar dari segala kesesakannya

1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

Bait Pengantar Injil -Matius 5:3

Refr. Alleluya.

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.

Bacaan Injil – Matius 6:19-23

Hal mengumpulkan harta

Inilah Injil suci menurut Matius:

Dalam Kotbah di Bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi; ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri akan membongkar serta mencurinya.

Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga. Di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya, dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada.

Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini