POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Kons Beo SVD dengan judul Tetapi Kesanggupan Kami Adalah Pekerjaan Allah (Sed sufficientia nostra ex Deo - 2Kor 3:5).
RP. Kons Beo menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari 2 Korintus 3:4-11, dan bacaan Injil Matius 5:17-19; (Pekan Biasa X, St Metodius dr Konstantinopel).
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 14 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
MENJADI BERARTI DALAM KUASA TUHAN DAN KEBAIKAN SESAMA
ADA sekian banyak hal yang tak dapat kita pahami dalam hidup. Dalam dunia yang sekian luas terbentang ini, terasa sukar jika semuanya mesti disusuri dalam ketaksanggupan dan keterbatasan manusiawi.
SYUKURLAH bahwa ada sesama yang sungguh jadi jawaban dari segala ketaksanggupan dan keterbatasan diri kita. Ada sesama yang miliki 'pikiran dan hati' untuk bertindak demi hidup dan keinginan kita.
MAKA, sejatinya, kita tak punya alasan sedikit pun untuk nistakan atau meremehkan keberadaan, hidup dan terlebih kepribadian sesama. Siapapun dia.
DI SISI lain, betapa kita sesungguhnya 'kecil, sederhana, penuh kelemahan, banyak keterbatasan dan rapuh. Namun, tidak kah terdapat juga cahaya kecil pengharapan dalam diri kita demi hidup sesama? Pada titiknya kita menjadi tahu 'bahwa kita mampu, bahwa kita miliki sesuatu yang indah dalam diri.'
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 13 Juni 2023, Garam dan Terang
APA yang disangsikan sebagai 'tak mungkin' justru tampakkan sesuatu yang berarti. Kata-kata Rasul Paulus sungguh jelas: 'Tetapi kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah'
'Diri yang merendah' di hadapan Allah dan di hadapan sesama adalah kunci untuk memahami kesanggupan yang kita miliki.
RASUL PAULUS tidak berniat dan tak punya hasrat yang tak terkontrol untuk membawa jemaat kepada dirinya. Ia 'tak cari tenar' atau merekayasa situasi di mana dia harus jadi pusat perhatian! Bagaimanapun tetaplah Allah menjadi yang pertama dan utama serta SEGALANYA.
KITA memang mesti sudahi cara berada dan kecenderungan untuk unjuk diri kian kemari, di sana dan di sini, demi pengakuan bahwa kitalah segalanya. "Bahwa semua yang OK dan baik itu hanyalah karena aku. Sementara yang lain hanyalah 'malapetaka, buruk, jadi beban, makan ongkos dan tak ada apa-apanya.' Yang model begini memang selalu saja terdengar!
Wah, bahaya sudah ini...
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 14 Juni 2023