POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Hak Kaiser vs Hak Allah.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Tobit 2: 10-23, dan bacaan Injil Markus 12: 13-17.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 6 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dalam diri kita ini terdapat beberapa peran yang harus kita jalankan. Hal ini biasa disebut dengan “Role Play”.
Secara sosial semua kita memiliki itu. Dalam satu pribadi kemungkinan bisa menjalani 1-3 atau bahkan 4 peran sekaligus karena tuntutan ekonomi atau jabatan tertentu atau juga karena tuntutan pekerjaan dan karena faktor gen dan faktor budaya.
Semua peran yang dilakoni oleh setiap kita tentu kadang menjadi bertabrakan karena dalam diri satu orang terdapat beberapa peran yang harus dijalankan. Itu fajar saja karena kita makhluk terbatas.
Karena itu kita harus mampu menyesuaikan diri kita sesuai peran yang kita jalankan itu sesuai konteksnya masing-masing sehingga tidak terjadi tabrakan dalam pelaksanaananya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 5 Juni 2023, Telah Menjadi Batu Penjuru
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Tobit dalam kisah kitab Tobit melukiskan tentang Tobit yang mengalami kebutaan karena matanya terkena tahi burung dan membuat matanya buta.
Dan karena matanya yang buta itu, dia mencurigai istrinya yang harus bekerja banting tulang bahkan diberi bonus kambing karena hasil karyanya pun masih dianggap mencuri kambing.
Tobit satu sisi berperan sebagai seorang nabi yang ketika semakin setia melayani Tuhan, semakin banyak malapetaka yang menimpa dirinya.
Dari satu sisi, Tobit harus selalu melayani dan mengabdi kepada Tuhan tapi juga sebagai seorang suami dalam satu keluarga.
Mereka adalah keluarga yang baik dan yang selalu melayani Tuhan.
Peran yang dimainkan oleh Tobit sebagai seorang suami dan nabi kadang nampaknya bertabrakan karena tuntutan masing-masing konteks peran itu.