Tidakkah engkau segan mengangkat tanganmu memusnahkan orang yang diurapi TUHAN? ~ayat 14 ~
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen, Senin 8 Mei 2023 dengan judul Orang yang Diurapi Tuhan, merujuk pada Kitab 2Samuel 1:1-16.
Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili Timor ( GMIT ).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei dan Juni 2023.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
Orang yang diurapi Tuhan, di zaman modern ini, sering disamakan dengan pendeta atau hamba Tuhan dengan jabatan khusus di dalam pelayanan. Menjadi orang yang diurapi Tuhan, tampaknya sangat istimewa.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 7 Mei 2023, Yesus Batu Penjuru
Melakukan kesalahan atau kejahatan pun masih dimaklumi. Raja Saul, orang yang dipilih Tuhan dan diurapi oleh Samuel.
Tetapi Saul sudah kehilangan wibawa di mata Tuhan dan tidak lagi dihormati oleh bangsanya maupun bangsa lain. Dalam hidupnya, ia banyak melakukan pelanggaran terhadap perintah Tuhan.
Ia seringkali tidak menghormati Tuhan dan saat yang sama ia pun kehilangan kehormatan. Kematiannya menggambarkan betapa tidak ada lagi kehormatan bagi seorang yang pernah diurapi.
Meski demikian, Daud tetap menaruh hormat kepada Saul bahkan demi hormatnya itu, ia membunuh orang yang membawa kabar kematian Saul, karena baginya Saul adalah orang yang diurapi Tuhan.
Padahal orang Amalek itu berbohong, ia tidak membunuh Saul; ia mengarang cerita demi membanggakan jasanya di hadapan Daud yang dikiranya musuh Saul. Kebohongan menyebabkan ia dihukum mati oleh Daud.
Sikap hormat Daud menyatakan pribadi Daud yang tidak berubah walaupun ia dibenci.
Ia menangis dan berdukacita untuk orang yang berulang kali ingin membunuhnya. Bagi Daud, orang yang sudah mati layak dihormati.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 6 Mei 2023, Tak Ada yang Kebetulan
Langkah Iman
Dari sikap Daud, kita perlu memahami kembali apa arti menjadi orang yang diurapi. Jangan sampai kita salah paham dan memanfaatkan sikap Daud untuk membenarkan diri, jika kita seorang pelayan khusus dalam gereja.