POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Jadi Berkat.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan Kisah Para Rasul 11:1-18, dan bacaan Injil Yohanes 10:11-18; Peringatan Santo Yosef Pekerja, Pembukaan Bulan Maria.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 1 Mei 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ada satu konten di YouTube yang isinya menampilkan keberagaman dan saling menghargai perbedaan aturan dalam beragama. Seperti yang Islam haram makan babi, yang Hindu haram makan sapi, namun konten yang dibuat mengenai bagaimana mereka saling menemani ke restoran yang berbeda tersebut, sehingga tidak bisa makan bersama, apalagi bila ditambah ada orang Kristen yang bisa makan semuanya. Muncul celotehan yang lucu dan menghibur. Hal semacam ini mungkin hanya ada di Indonesia, menertawakan perbedaan dan menjadikan hiburan dalam toleransi tentunya.
Bacaan suci hari ini, mengingatkan kita mengenai Yesus yang datang untuk seluruh umat manusia, tidak terkotak-kotak, hanya untuk kalangan agama tertentu saja.
Keselamatan yang ditawarkan oleh Yesus bukan urusan makanan haram atau tidak haram. Dalam Kisah Para Rasul dikatakan, "Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup." Kis 11:18.
Yesus diutus Bapa sebagai Gembala. Ia menggembalakan domba-domba-Nya sendiri, sekaligus domba-domba lain yang bukan dari satu kandang yang sama.
Hal ini hendak menegaskan bahwa kasih Tuhan itu universal. Tuhan tidak pernah memberi batasan pada tujuan kasih-Nya.
Ia menginginkan setiap orang menerima keselamatan. Untuk itulah Yesus datang ke dunia, yakni demi kesatuan setiap individu dengan Allah Bapa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 29 April 2023, Komitmen dan Setia Ikut Yesus!
Tuhan ingin mempersatukan kita semua sebagai domba. Ini menegaskan bahwa hakikat hidup kita sebetulnya mengarah pada kesatuan, tidak hanya bersatu sebagai kelompok yang punya kesamaan tertentu, tetapi juga bersatu dalam usaha untuk saling menghargai keragaman.
Bersatu bukan berarti harus seragam. Bersatu adalah sebuah sikap yang dibangun atas dasar saling mengenal, saling memahami, saling melengkapi.
Injil Yohanes hari ini sungguh membarui kita agar menjadi alat pemersatu di mana pun kita berada. Jika ada kesatuan, dengan sendirinya akan terbentuk suasana damai, adil dan sejahtera.
Hari ini Gereja memperingati Santo Yosef Pekerja, Pelindung para Karyawan. Tradisi melukiskan pribadi Yosef, suami Maria sebagai tukang kayu di kota Nazareth.
Ia seorang bangsawan yang saleh dan sederhana. Darah bangsawannya itu mengalir dari Raja Daud leluhurnya.