Vatikan

Pesan Suci Paus Fransiskus untuk Hari Doa Panggilan Sedunia Ke-60, Panggilan: Rahmat dan Perutusan

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiskus menyampaikan pesan suci untuk Hari Doa Panggilan Sedunia ke-60, Minggu 30 April 2203.

POS-KUPANG.COM - Hari Minggu 30 April 2023 adalah Minggu IV Masa Paskah bagi umat Katolik sejagat. Hari Minggu ini juga biasa disebut Minggu Gembala yang Baik yang ditandai dengan bacaan dari Injil Yohanes 10 tentang Yesus Gembala yang Baik.

Tidak hanya itu, Minggu 30 April 2023, juga merupakan Minggu Panggilan ke-60  yang digagas pertama kali oleh Paus Paulus VI pada 1964 lengkap dengan rumusan doa untuk Minggu Panggilan.

Menyambut Minggu Panggilan ke-60 tahun 2023 ini, Paus Fransiskus selaku pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia menyampaikan pesan suci, yang selengkapnya disampaikan berikut ini.

 

Pesan Suci Paus Fransiskus untuk Hari Doa Panggilan Sedunia Ke-60

Panggilan: Rahmat dan Perutusan.

Saudara-saudari, kaum muda yang terkasih!

Sekarang ini kita sedang merayakan Hari Panggilan Sedunia Ke-60, yang digagas Santo Paulus VI pada tahun 1964 selama Konsili Ekumenis Vatikan II.

Prakarsa ilahi ini berusaha untuk membantu anggota Umat Allah, baik sebagai individu maupun komunitas, untuk menanggapi panggilan dan perutusan yang dipercayakan Tuhan kepada kita masing-masing di dunia dewasa ini, di tengah kesulitan dan harapannya, tantangan dan pencapaiannya.

Tahun ini saya akan memintamu, dalam refleksi dan doamu, untuk mengambil tema “Panggilan: Rahmat dan Perutusan” sebagai panduan.

Hari ini adalah kesempatan berharga untuk mengingat kembali dengan takjub bahwa panggilan Tuhan adalah rahmat, karunia cuma-cuma, dan pada saat yang sama berketetapan hati untuk membawa Injil kepada sesama.

Kita dipanggil untuk memiliki iman yang memberi kesaksian, iman yang berkaitan erat dengan kehidupan rahmat, sebagaimana kita alami dalam sakramen-sakramen dan persekutuan gerejawi, dengan karya kerasulan kita di dunia.

Di bawah bimbingan Roh Kudus, umat Kristiani ditantang untuk menanggapi keprihatinan periferi dan ketragisan drama kemanusiaan yang sudah kronis, dengan senantiasa menyadari bahwa perutusan adalah karya Allah.

Kita tidak menjalankan perutusan sendirian, tetapi selalu dalam persekutuan gerejawi, bersama dengan saudara-saudari kita yang lain, dan di bawah bimbingan para gembala Gereja.

Karena inilah yang senantiasa menjadi dambaan Allah, yaitu kita hendaknya hidup bersama Dia dalam persekutuan kasih.

Halaman
1234

Berita Terkini