Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 21 April 2023, Menyingkir Bukan Berarti Kalah

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 21 April 2023 2023 dengan judul Menyingkir Bukan Berarti Kalah.

Yesus hari ini mengajarkan kita untuk tidak cepat tergoda dengan hal-hal duniawi, tetapi harus selalu membuat refleksi yang mendalam untuk mendengarkan kehendak Tuhan atas diri kita lewat cara “menyingkir” ke tempat yang sunyi.

Mengambil waktu untuk keluar dari diri dan mencari satu kesadaran baru dengan Tuhan dalam doa dan keheningan. Karena hanya dalam doa dan keheningan itu kita mampu mendengarkan kehendak Tuhan.

Marilah kita semakin hari semakin mampu masuk dalam kesunyian batin hidup kita dan tidak terlalu cepat tergoda dengan hingar bingar dunia atau bahkan kehebatan diri kita di hadapan orang tetapi tetap rendah hati masuk dalam keheningan dan doa bersama Tuhan di tempat yang sunyi untuk selalu mendengarkan suaraNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 20 April 2023, Yang Datang dari Atas, Ada di Atas Semuanya

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Pesan untuk kita, pertama, selalu mengandalkan Tuhan dalam seluruh peristiwa hidup kita.

Kedua, tidak cepat tergoda dengan tawaran-tawaran dunia.

Ketiga, selalu mengambil waktu doa dalam kesunyian bersama Tuhan untuk mendengarkan suara dan kehendakNya.

Teks Lengkap Bacaan 21 April 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Jumat 21 April 2023. (Tokopedia)

Bacaan Pertama – Kisah Para Rasul 5:34-42

Atas Nasihat Gamaliel, Rasul-rasul itu pun dilepas

Bacaan dari Kisah Para Rasul:

Pada waktu itu para rasul sedang diperiksa oleh Mahkamah Agama Yahudi. Maka seorang Farisi dalam Mahkamah Agama itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta supaya para rasul itu disuruh keluar sebentar.

Sesudah itu ia berkata kepada sidang, “Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini! Sebab dahulu telah muncul Si Teudas, yang mengaku dirinya seorang istimewa, dan ia mempunyai kira-kira empat ratus pengikut; tetapi ia dibunuh, lalu cerai-berailah seluruh pengikutnya dan lenyap. Sesudah dia, pada waktu pendaftaran penduduk, muncullah Si Yudas, seorang Galilea.

Ia menyeret banyak orang dalam pemberontakannya, tetapi ia juga tewas dan cerai-berailah seluruh pengikutnya. Karena itu aku berkata kepadamu: Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini.

Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.”

Halaman
1234

Berita Terkini