Linus berharap semua komponen terkait perlu melihat masalah ini sebagai persoalan bersama. Perlu ada pencegahan bersama agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Hal itu juga agar mendorong koordinator pengawas untuk bisa lebih aktif mengkondisikan masalah tersebut.
"Mitigasi di sektor ujian akhir sekolah. Sehingga ketika kejadian seperti ini pihak terkait sudah mengantisipasinya," ujarnya.
Ia berkata masalah ini akan menjadi bahan evaluasi bersama untuk perbaikan ke depan. Contoh, kata dia, PLN menyiapkan sistem kelistrikan agar ujian berbasis android tidak mengalami kendala. Ujian sekolah di NTT diketahui berlangsung dari tanggal 11-15 April 2023 di 977 sekolah, yang terdiri dari 602 SMA, 329 SMK, dan 46 SLB. (rob/fan)
DPRD Sedih dan Kecewa
ANGGOTA DPRD Manggarai Timur, Lucius Modo mengaku sedih dan kecewa atas apa yang dialmi siswa peserta didik SMA Katolik St Arnoldus Mukun, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi NTT, karena harus mencari jaringan/sinyal internet guna mengikuti ujian akhir sekolah (UAS).
Lucius kecewa dengan pihak Telkomsel dan juga PLN karena terjadi sinyal buruk dan listrik padam disaat para pelajar sedang mengikuti ujian yang membutuhkan listrik dan sinyal.
"Pertama, tentu saya merasa sedih. Kasihan melihat adik-adik saya yang terpaksa ikut ujian di pinggir jalan. Kedua, kecewa dengan teman-teman di telkomsel dan PLN. Mengapa ini bisa terjadi di saat para pelajar sedang melakukan kegiatan penting yang membutuhkan listrik dan jaringan internet. Mestinya mereka memberitahu masyarakat apa sebabnya listrik padam dan jaringan internet hilang, sehingga masyarakat umumnya dan pelajar khususnya bisa mengantisipasi hal ini dari jauh-jauh hari," ujar Lucius, Jumat (14/4).
Lucius berharap ke depan pihak dinas P dan K provinsi dan kabupaten, bisa memastikan hal seperti ini tidak terjadi lagi. Harus ada antisipasi, koordinasi dengan PLN dan Telkomsel agar dipastikan saat ujian, listrik dan signal tidak terganggu.
Lucius berharap siswa SMAK St Arnoldus Mukun tetap semangat. "Adik-adik tetap semangat berjuang untuk masa depan yang lebih hebat," tutupnya.
Anggota DPRD Provinsi NTT, Yohanes Rumat, menilai kejadian yang dialami ssiwa di SMAK St Arnoldus Mukun ini juga oleh siswa di lembaga pendidikan lainya. Hal ini memberi indikasi kepada pemerintah bahwa tugas pemerintah harus segera menemukan solusi.
Lembaga pendidikan yang mengalami kesulitan jaringan listrik dan jaringan internet harus lapor ke pemerintah atau instansi terkait. Agar pada saat rapat rapat dengan mitra di Provinsi/Kabupaten maupun Pusat hal ini bisa dicari jalan keluarnya.
"Jangan biarkan lembaga pendidikan tersebut merana atau mengalami kesulitan dari waktu ke waktu. Kami di DPRD butuh data-data akurat dari mitra, dengan demikian dipembahasan tentu kuncinya di politik anggaran bila laporannya akurat," ujar Rumat.
Anggota Komisi V DPRD NTT, Emanuel Kolfidus, SPd mengingatkan, awal dilantik sebagai pemimpin Indonesia, Jokowi-Ma'ruf mencanangkan apa yang disebut merdeka sinyal, salah satunya tentu dalam rangka digitalisasi layanan pendidikan. "Merdeka signal tentu sekaligus merdeka listrik. Kita sayangkan jika merdeka sinyal di Manggarai Timur tidak bisa terpenuhi," katanya.
Masalah susah signal ataupun listrik yang sering padam sudah menjadi hal yang sering terjadi di Wilayah NTT. Sehingga, patut diperhatikan dan diprioritaskan oleh Pemerintah dan mesti terjadi pemerataan di seluruh wilayah di Indonesia.
Baca juga: OMK Paroki Buraen Kabupaten Kupang Refreshing Akhir Pekan dengan Memancing
Sebab, jika signal kurang baik maka akan menimbulkan masalah lainnya pula. "Kita lihat masalah signal ini akan menimbulkan masalah lainnya juga. Salah satunya siswa/i yang mengalami kesulitan saat melaksanakan Ujian. Akhirnya, ujian akan menjadi proses yang tidak menggembirakan bagi anak-anak peserta ujian," ungkapnya.