"Yang terpenting, setelah hasil yang kita peroleh itu jangan kita gunakan untuk senang-senang, tetapi sebagai modal dasar untuk kita bisa produksi lagi secara lebih luas," ajaknya.
Dijelaskan, dengan cara-cara seperti ini petani dapat merencanakan pendapatan karena pasarnya jelas.
"Dengan menanam 6 hektar kita bisa mendapat 100 juta. Ini adalah langkah yang baik agar kita semakin termotivasi. Ini adalah kelebihan TJPS. Ada jaminan pasar dan jaminan harga," kata Lucky.
Sementara, Aleks Nesimnasi anggota kelompok tani di desa Toineke menyampaikan program yang ada sungguh berdampak baik pada hasil panen.
"Dari program TJPS karena didampingi, hasil yang sebelumnya hanya2 ton saat dipanen, sekarang kami panen 6 -7 ton,"ungkapnya.
Untuk hasil yang semakin maksimal dikatakan Aleks, pihaknya membutuhkan alat yang memadai.
"Kami membutuhkan alat, sehingga hasilnya lebih memuaskan lagi. Kami butuh traktor roda 4,"ujarnya disambut tepuk tangan.
Turut hadir dan mendampingi Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lucky Frederich Koli.
Terpantau, pada momen ini, Dirut Bank NTT menyerahkan secara simbolis jumlah uang hasil pembelian yang diterima 3 perwakilan petani. (din)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS