Berita Kota Kupang

LPKA Klas I Kupang Gandeng PKBI NTT Beri Pendampingan ke Warga Binaan 

Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAPAT - Pertemuan koordinasi stakeholder mitra LPKA I Kupang bersama PKBI NTT. Selasa 21 Maret 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Lembaga Pembinaan Khusus Anak atau LPKA Klas I Kupang menggandeng PKBI NTT untuk memberikan pendampingan bagi warga binaan di LPKA Kupang. 

Dalam pertemuan koordinasi stakeholder mitra LPKA I Kupang, Selasa 21 Maret 2023, PKBI NTT ingin kembali memperkuat tugas dan fungsi dalam menjalankan program ini. 

Dr. Simplexius Asa, selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi dan SDM, PKBI NTT mengatakan, PKBI NTT ingin menjadi bagian dari keberhasilan LPKA

Baca juga: Ramadhan 2023, Harga Ikan Stabil, Penjual Keluhkan Sepi Pembeli di PPI Oeba Kota Kupang 

"Menjadi bagian itu artinya ikut berpartisipasi sebisa mungkin, semaksimal mungkin supaya target dan program kerja LPKA tercapai tujuannya lebih cepat," katanya. 

Simplexius mengklaim PKBI punya pengalaman melakukan pendampingan pada anak-anak. Dengan ini maka sedapat mungkin ada Kolaborasi dalam mewujudkan program yang ada di LPKA Kupang. 

Menurut dia, PKBI NTT akan mengambil peran dari beberapa aspek seperti pendampingan psikolog hingga kursus bahasa Inggris dan video kreator. Ia mengaku pendampingan ini telah berjalan sejak tahun 2015 lalu. 

Pertemuan kali ini, kata dia, semata untuk mengingatkan kembali peran dan tanggungjawab agar adanya intervensi demi wujudnya capaian. Pendampingan akan dilakukan hingga satu tahun ke depan. 

PKBI NTT melibatkan relawan yang berasal dari mahasiswa dengan berbagai latarbelakang, diyakini akan bisa membantu pelaksanaan program tersebut. 

Baca juga: Pos Kupang Gelar Zumba dan Bagi-bagi 100 Koran Gratis di Car Free Day Kota Kupang

"Sebagian besar relawan kami itu mahasiswa, entah mahasiswa kedokteran, kesehatan masyarakat, psikologi, hukum, sebagian besar dari Undana dan beberapa perguruan tinggi lainnya," katanya.

Simplexius menjelaskan juga ingin mengambil peran penting dalam membantu masyarakat. Dia menyebut pendampingan dilakukan bagi anak-anak memang bukan pekerjaan mudah, tetapi PKBI NTT akan berupaya semampu untuk melakukan pendampingan dan pemberdayaan bagi anak-anak yang ada LPKA Kupang. 

Baginya, peran penting dari tiap LSM akan sangat penting dalam intervensi pada pemberdayaan anak-anak di kelompok marginal atau terpinggirkan. 

Kepala Divisi Kemasyarakatan Kanwil Kemenkumham NTT, Maliki SH, MH dalam sambutannya, mengapresiasi gagasan dari PKBI NTT yang membuat kegiatan ini. Dia berharap agar kegiatan ini bisa memberi manfaat bagi anak-anak yang ada di LPKA. 

"Kita harus melayani para tamu dengan sebaik-baiknya. Persiapan perlu dengan matang sehingga animo atau semangat membangun kebersamaan ini terasa gaung dan nikmatnya," ujarnya. 

Ia mengatakan, Kemenkumham NTT juga akan membangun zona integritas  yakni peningkatan pelayanan publik dan tidak ada korupsi. Dia mengaku, pelayanan ini diberikan kepada semua pihak terkait. 

Kaitan dengan pelayanan, Maliki menegaskan agar perlu ada penataan yang baik untuk memberi dampak baik bagi siapapun. Ia menyebut, di LPKA Kupang sendiri memiliki 26 anak yang dibina.

Baca juga: Stok Beras Menipis di Pasar Inpres Naikoten I Kota Kupang, Pedagang Minta Impor Beras Bulog

Oleh karena itu perlu dibantu untuk melakukan pembinaan dalam rangka pembangunan generasi bangsa. 

"Kita tidak tahu kapan prediksi itu menimpa diri kita. Terima kasih kehadiran pagi ini, semoga akan membantu kami dan mendidik anak-anak kami di LPKA Kupang," kata dia. 

Maliki juga ingin LPKA yang ada di NTT harus menjadi yang paling baik secara nasional. Sebab, NTT menjadi wilayah timur Indonesia. 

Baginya anak-anak adalah aset yang dimiliki oleh NTT. Ia mengaku kecerdasan anak-anak di NTT sudah sangat bagus. Secara SDM, kata dia, provinsi NTT sangat cakap dibanding tempat tugasnya sebelumnya. 

Pembinaan bagi anak, menurut dia, adalah kewajiban bersama dalam mencerdaskan anak bangsa. Dia tidak mau warga binaan di LPKA hanya sekedar diberi makan, namun perlu diberi ruang bagi pengembangan anak-anak itu sendiri. 

Maliki lalu bercerita ketika dirinya bertugas di beberapa tempat di Indonesia. Disana ia membawa anak-anak binaan LPKA untuk melakukan berbagai kegiatan diluar Lapas, bahkan berbaur dengan warga. 

Menurut dia, tidak ada kekhawatiran jika anak-anak itu melarikan diri, namun ada kepercayaan yang dibangun antara petugas dan warga binaan. 

Baca juga: Pos Kupang Gelar Zumba dan Bagi-bagi 100 Koran Gratis di Car Free Day Kota Kupang

Hal semacam ini, akan bisa diterapkan di LPKA Kupang jika pelaksanaan program berjalan baik. 

Dia menyampaikan, kalau bisa ada pembinaan bagi anak-anak di LPKA Kupang agar bisa berbahasa asing. Paling tidak ada waktu tertentu agar anak-anak bisa menggunakan bahasa asing. (Fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini