POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Yesus Berpuasa dan Digodai Setan.
RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Kejadian 2: 7-9. 3: 1-7, bacaan kedua Roma 5: 12-19, dan bacaan Injil Matius 4: 1-11.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 26 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
1. Bacaan Pertama mengisahkan bagaimana Adam dan Hawa jatuh dalam godaan dan berbuat dosa, karena melawan perintah Tuhan.
Sebaliknya, Bacaan Injil menampilkan Yesus, Adam Baru, yang mengalahkan godaan setan dan mendatangkan berkat bagi umat manusia.
2. Rasul Paulus membandingkan dosa Adam dan penebusan Kristus, "Sebab jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia dan anugerah Allah yang dilimpahkan atas semua karena satu orang, yaitu Yesus Kristus" (Rm. 5: 15).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 Februari 2023, Pada Waktu Itulah Mereka Berpuasa
3. Pada Minggu Pertama masa puasa ini kita mengikuti Yesus ke padang gurun tempat Ia berpuasa 40 hari lalu mengalami tiga godaan setan, sebagaimana dikisahkan dalam Injil Matius.
1. "Jika Engkau Putra Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti".
Sepintas lalu nampaknya ini bukanlah godaan untuk berbuat dosa. Di saat Yesus lapar, dan bila Dia sungguh Putra Allah yang mempunyai kuasa ilahi, apa salahnya mengubah batu jadi roti untuk dimakan?
Godaan setan yang pertama ini sungguh halus dan licik.
Tatkala Yesus menyiapkan diri untuk memulai karya penebusan dengan rela mengambil bagian dalam duka derita manusia, setan menggoda-Nya untuk menggunakan kuasa ilahi demi kepentingan sendiri.
Kelak kita lihat bahwa Yesus tidak pernah membuat mukjizat untuk kepentingan-Nya sendiri, melainkan selalu untuk membantu orang lain yang bersusah.
Maka Yesus menjawab, "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023, Lewi, Mari Ikutlah Aku
2. Setan menggoda Yesus untuk menjatuhkan diri dari bubungan kenisah supaya ditatang oleh para malaikat, dan disaksikan penduduk Yerusalem.
Ini godaan untuk membuat satu tindakan spektakuler untuk memamerkan kehebatan pribadi (dan dengan itu menghindari salib, kurban cinta kasih, sebagai jalan penebusan manusia).
Lalu setan pun mengutip ayat Kitab Suci.
(Ingat: Betapa banyak ayat Kitab Suci diobralkan kelompok tertentu dalam kampanye politik di Indonesia)•
Jawab Yesus, "Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu."
3. Godaan ketiga adalah jerat kekuasaan duniawi. Setan memperlihatkan semua kerajaan dunia dan kemegahannya lalu berkata, "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Dengan sangat tegas Yesus menjawab, "Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti."
4. Tiga godaan ini sejatinya hanya satu godaan saja: Egoisme, yaitu menempatkan diri sebagai titik pusat semua kepentingan, kuasa, dan kehormatan.
Godaan setan ini akan datang menyerang lagi pada saat Yesus disalibkan, "Jikalau Engkau Putra Allah, turunlah dari salib itu" (Mat. 27: 40).
Tetapi Yesus tetap taat sempurna pada kehendak Bapa, mengurbankan diri sampai mati di salib untuk menebus kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Februari 2023, Belajar dari Jari-jari Anda
5. DOA:
+ Yesus Tuhan, melalui amal, doa dan tapa, kuatkanlah kami untuk melawan godaan setan. Dan ajarilah kami menyangkal diri, memanggul salib dan mengikuti Engkau, agar kami pun boleh mengambil bagian dalam hidup baru berkat kebangkitan-Mu + Amin.
Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu.
Teks Lengkap Bacaan 26 Februari 2023
Bacaan Pertama: Kejadian 2:7-9.3:1-7
"Ciptaan pertama dan dosa asal."
Bacaan dari Kitab Kejadian:
Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Selanjutnya Tuhan Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.
Lalu Tuhan Allah menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular adalah binatang yang paling cerdik.
Ular itu berkata kepada perempuan yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sahut perempuan itu kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan.
Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.”
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”
Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-4.5-6a.12-13.14-17
Refr. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di hadapanku. Terhadap Engkau sendirilah aku berdosa yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku. Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari pada-Ku!
4. Berilah aku sukacita karena keselamatan-Mu dan teguhkanlah roh yang rela dalam diriku. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku mewartakan puji-pujian kepada-Mu.
Bacaan Kedua: Roma 5:12-19
"Di mana pelanggaran bertambah banyak, di sana karunia menjadi berlimpah-limpah."
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma:
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dalam dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu, masuklah juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Sebab sebelum hukum Taurat ada, di dunia ini telah ada dosa. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat. Sungguhpun demikian dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa maut telah berkuasa juga atas mereka yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran dari Dia yang akan datang.
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang itu semua orang telah jatuh dalam kuasa maut, jauh lebih besarlah kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus.
Kasih karunia Allah jauh lebih besar daripada dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, sedangkan pemberian kasih karunia atas banyak pelanggaran telah mengakibatkan pembenaran.
Jadi, jika oleh dosa satu orang maut telah berkuasa, lebih benarlah yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran; mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Sebab itu, seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
Jadi seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Matius 4:4b
Refr. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah.
Bacaan Injil: Matius 4:1-11
"Yesus berpuasa selama empat puluh hari, dan dicobai Iblis."
Sekali peristiwa Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun supaya dicobai Iblis. Setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu itu menjadi roti.”
Tetapi Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Kemudian Iblis membawa Yesus ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah.
Lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya, dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk pada batu.”
Yesus berkata kepadanya, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
Lalu Iblis membawa Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya.
Iblis berkata kepada-Nya, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.” Maka berkatalah Yesus kepadanya, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau harus berbakti!”
Lalu Iblis meninggalkan Yesus, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS