Berita Rote Ndao

Rapat Timpora di Ba'a, Membangun Sinergi Lintas Instansi untuk Perkuat Pengawasan Orang Asing

Penulis: Paul Burin
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAPAT - Suasana saat rapat di Ricky Hotel, Kota Ba'a, Jumat, 24 Februari 2023.

POS-KUPANG.COM, BA'A -Tim Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang bertandang ke Rote Ndao dalam rangka Rapat Tim Pengawasan Orang Asing atau yang disingkat Timpora, Jumat, 24 Februari 2023.

Rapat yang berlangsung di Hotel New Ricky ini melibatkan berbagai instansi seperti TNI, Polri, kejaksaan, dinas perhubungan, dan instansi penting lain yang memiliki andil dalam menjaga kedaulatan Indonesia di batas-batas negara.

Rapat Timpora dibuka oleh Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Rote Ndao, Ir. Untung Hardjito.

Baca juga: Tukang Sol Sepatu di Menggelama Rote Ndao Per Hari Dapat Cuan 100 Ribu

Dalam sambutannya Ir. Untung Hardjito menyampaikan apresiasinya kepada Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang yang telah menginisiasi kegiatan rapat ini di Rote Ndao dan mengharapkan terjalinnya kerja sama dan sinergi yang kuat untuk mengawasi keberadaan dan kegiatan orang asing di Kabupaten Rote Ndao. 

"Rote Ndao sebagai salah satu pintu masuk perairan yang berbatasan dengan Australia sangat diperlukan adanya pengawasan yang baik. Sinergi yang kuat sekiranya dapat terjalin lintas instansi dalam rangka terwujudnya pengawasan orang asing yang solid di Kabupaten Rote Ndao," ungkap Untung.

Rapat Timpora di Rote Ndao menghadirkan Kepala Subseksi Penindakan, Adi Rasyid; Kepala Subseksi Intelijen, Donly Siahaan sebagai narasumber dan Arnolda Yoan Delores  sebagai moderator.

Berbagai masukan dan isu seputar keimigrasian dibahas pada rapat ini. 

Adapun salah satu isu mengenai WNI di Desa Papela, Kabupaten Rote Ndao yang menjadi penyedia jasa bagi WNA asal Irak yang ingin melintas masuk Australia melewati perairan Rote dibahas pada rapat ini.

"Orang Papela yang menjadi agen pengantar orang-orang asing ini tidak segegabah itu dan tidak seceroboh yang dipikirkan karena sebenarnya mereka sudah memiliki pengetahuan mengenai cara masuk dan keluar perairan Australia, bahkan mereka tidak segan merogoh kantong hingga Rp 900.000/bulan untuk berlangganan aplikasi yang dapat melacak pergerakan kapal di perairan Australia," ungkap Sifson, salah satu peserta rapat yang merupakan wakil dari BAIS (Badan Intelejen Strategis) TNI Rote Ndao.

Baca juga: Pegawai Kantor Imigrasi Maumere Ikut Sosialisasi Evaluasi Pembangunan Zona Integritas  

Kasubsi Penindakan Keimigrasian yang akrab disapa Adi berterima kasih atas informasi yang berharga tersebut dan menjadi  atensi untuk dapat menggelar  sosialisasi mengenai penyelundupan manusia dan ancaman pidananya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Rapat ditutup dengan acara ramah tamah.(pol)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS


Berita Terkini