Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Warta nabi Yesaya yang diserukan kepada umat israel nampaknya masih begitu relevan untuk kita orang Katolik dewasa ini.
Kepada kita diserukan supaya pertamatama di masa puasa ini, kita membaharui hidup rohani kita. Puasa haruslah bermuara dalam tingkah laku dan perbuatan yang baik, relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama serta kerelaan hati untuk mengakui segala kesalahan dan berniat untuk membaharui hidup.
Puasa yang baik adalah puasa yang disertai dengan kerelaan untuk berbagi kepada sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 24 Februari 2023, Pada Waktu Itulah Mereka Berpuasa
Firman Tuhan hari ini mengundang kita semua membaharui hidup dan tingkah laku kita. Bukan hanya soal tidak makan dan tidak minum, tidak sebatas makan kenyang hanya sekali dalam sehari atau menahan diri untuk tidak merokok dan minum minuman keras, pantang makan daging. Itu semua sarana yang dipakai untuk menunjang puasa.
Tetapi hal yang paling penting adalah sikap berani berderma, memberi kepada sesama yang membutuhkan uluran tangan kita.
Kontemplasi
Bila kita tengok ke dalam diri kita, maka kita pantas bertobat. Kita perlu berpuasa dan bermati raga agar hubungan kita dengan Tuhan yang terputus akibat dosa dapat disambung kembali. Untuk kita renungkan, puasa kristiani bukan prestasi, kekesalan dan rasa benci akan diri, tetapi perendahan diri di hadapan Tuhan.
Doa
Tuhan Yesus Sang mempelai, bimbinglah kami dengan kuasa RohMu agar dapat mengalahkan keinginan jahat dan godaan dengan berpuasa dan beramal sebagai ungkapan ibadat yang sejati... Engkaulah Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat memasuki masa prapaskah. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan 24 Februari 2023
Bacaan Pertama Yesaya 58:1-9a
"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."
Bacaan dari Kitab Yesaya: