POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Dengarkanlah Dia.
Bruder Pio Hayon menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Surat kepada Orang Ibrani 11: 1-7, dan bacaan Injil Markus 9: 2-13.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 18 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus
Pada hari ini kita kembali diberi inspirasi dalam bacaan-bacaan suci yang kita renungkan pada hari ini.
Bacaan-bacaan yang kita renungkan hari ini mengarah pada iman yang menuntun manusia kepada Tuhan.
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani memberi tekanan pada iman yang menyelamatkan dan menghantar para Nabi untuk tetap percaya pada kehendak dan penyelenggaraan Tuhan.
Para nabi memberikan seluruh hidup mereka untuk karya keselamatan yang dikerjakan Tuhan sendiri bagi umatNya.
Oleh iman akan Allah itulah kita dapat mengerti tentang karya keselamatan Tuhan bagi umatNya sejak Habel sampai nabi Nuh yang mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan dalam iman dan kebenaran.
Mereka semua dibenarkan Tuhan karena iman mereka kepada Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 17 Februari 2023, Jangan Sombong
Dalam Injil, Yesus tampil sebagai Raja kekal yang dari semula sudah Ada dalam kemuliaanNya di atas gunung Tabor.
Pada saat penampakan di atas gunung Tabor itu, Tuhan diperkenalkan sebagai yang telah ada sebelum adanya waktu sampai pada kesudahanNya.
Dan suara yang terdengar oleh tiga murid yang menyertai Yesus itu memberi tanda iman akan Yesus, “Inilah Anak yang Kukasihi, Dengarkanlah Dia”.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Iman yang diungkapkan oleh para nabi pada zaman Perjanjian Lama masih dalam bentuk firman yang disampaikan oleh Tuhan kepada para nabiNya.
Para nabi menyerahkan diri secara total kepada apa yang sudah difirmankan kepada mereka untuk melaksanakan apa yang difirmankan kepada mereka.
Para nabi itu yakin dan percaya bahwa iman mereka kepada Tuhan itulah yang menghantar mereka kepada kebenaran yang Tuhan sendiri tunjukkan kepada mereka dalam seluruh karya keselamatan Allah bagi manusia.
Dan ketika sudah waktunya di Perjanjian Baru, Allah yang berfirman itu dihadirkan secara nyata dalam diri PuteraNya Yesus Kristus.
Yesus yang hadir sebagai Allah Manusia ini menjadi jawaban yang benar bagi semua umat yang percaya kepadaNya.
Pernyataan Allah kepada PuteraNya dalam penampakan transfigurasi di atas gunung Tabor itu menjadi tanda kebenaran iman yang dinyatakan kepada manusia, “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia”.
Kalau dari Perjanjian Lama, para nabi dan umat pilihanNya menyatakan iman mereka oleh firman yang diwahyukan kepada para Nabi.
Namun saat sekarang, Allah langsung menyatakan kebenaran iman itu kepada PuteraNya sendiri.
Zaman dulu, iman itu dinyatakan lewat wahyu yang disampaikan Yahwe kepada para Nabi lalu disampaikan kepada umat.
Sedangkan dalam waktu Perjanjian Baru dan sampai sekarang ini, iman itu dinyatakan lewat bentuk paling nyata adalah “dengarkanlah Dia”.
Itu pernyataan langsung dari Allah kepada manusia. Iman yang benar adalah dengan “Mendengarkan Dia” lalu melaksanakan apa yang difirmankan kepada kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Beriman kepada Allah
Tindakan iman paling nyata bagi kita adalah mendengarkan Dia, yang artinya juga mendengarkan firmanNya, berarti selalu membangun relasi dengan Sang Firman itu dengan mendengarkan FirmanNya kepada kita dalam kitab suci.
Itu tindakan paling nyata sebagai bentuk pelaksanaan iman kita kepada Tuhan. Iman itu muncul dari pendengaran dan menjadi nyata dalam hidup dan tingkah laku kita sebagai pelaku firman itu sendiri.
Itu iman yang benar. Dan kebenaran iman itu hanya ada dalam Yesus PuteraNya.
Kendala terbesar kita saat ini adalah sulit mendengarkan. Bukan saja sulit mendengarkan orang lain atau sesama bahkan sangat jarang mendengarkan firman Tuhan itu sendiri.
Mengapa? Karena kita begitu egois dan maunya orang lain yang harus mendengarkan kita. Maka untuk mendengarkan Tuhan dalam firmanNya butuh satu usaha baru agar kita semakin menjadi murid yang mampu mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya dalam hidup kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 Februari 2023, Beriman kepada Allah
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.
Pesan untuk kita hari ini, pertama: iman selalu dimulai dari pendengaran dan diwujudkan dalam tindakan.
Kedua, tindakan Iman yang benar adalah dengan mendengarkan Tuhan dalam firmanNya dan melaksanakan dalam hidup.
Ketiga, jika mau menjadi benar, mulailah dengan mendengarkan Tuhan dalam firmanNya.
Teks Lengkap Bacaan Sabtu 18 Februari 2023
Bacaan Pertama Ibrani 11:1-7
"Berkat iman kita mengerti bahwa alam semesta diciptakan Allah."
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani:
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.
Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah kurban yang lebih baik daripada kurban Kain.
Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian tentang dirinya bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu; dan karena iman pula, ia masih berbicara sesudah ia mati.
Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah itu ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Karena iman, maka Nuh mengikuti petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 145:2-3.4-5.10-11
Refr. Ya Tuhan, aku hendak memuji nama-Mu selama-lamanya.
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; dan kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
Bait Pengantar Injil: Markus 9:6
Refr. Alleluya, alleluya.
Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa. "Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia"
Bacaan Injil Markus 9:2-13
"Yesus berubah rupa di depan para rasul."
Inilah Injil suci menurut Markus:
Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi.
Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu.
Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa yang sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, "Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia."
Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari awan itu terdengar suara, "Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!" Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling mereka tidak lagi melihat seorang pun di situ kecuali Yesus seorang diri.
Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati.
Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan "bangkit dari antara orang mati." Lalu mereka bertanya kepada Yesus, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?" Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu.
Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Bagaimana tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu, memang Elia sudah datang, dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka sesuai dengan yang tertulis tentang dia."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS