POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Kita Dipanggil untuk Mengajarkan dan Melakukan.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik merujuk bacaan pertama dari Putra Sirakh. 15: 15-20; bacaan kedua 1Korintus 2: 6-10; dan bacaan Injil Matius 5: 17-37.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 12 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil
Selamat Hari Minggu Biasa VI bagi kita semua. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya. Karena itu hidup dan mati terletak di depan manusia. Apa yang dipilih akan diberikan kepadanya.
Di sini jelas bahwa Tuhan tidak pernah mengharuskan manusia untuk mengikuti kehendak-Nya.
Mata Tuhan memang tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya. Tapi Tuhan tetap menghargai keputusan bebas manusia. Entah manusia memilih hidup atau mati, Tuhan menghormati keputusan manusia.
Sebagai orang beriman kita tentu memilih hidup. Karena itu hendaklah kita menjadi orang yang taat kepada kehendak Allah.
Roh menyelidiki segala sesuatu bahkan hal-hal yang tersembunyi sekalipun.
Sebagai orang beriman kita hendaknya jujur dan terbuka di hadapan Allah dan membiarkan diri dituntun oleh Roh dan kebenaran.
Karena Roh dan kebenaran itulah yang memerdekakan hidup kita.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 Februari 2023, Aku Datang Bukan untuk Meniadakan Hukum Taurat
Kita percaya bahwa semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.
Karena itu, untuk bisa memperoleh apa saja yang disediakan Allah, maka hendaklah kita selalu berusaha untuk hidup dalam kasihNya.
Artinya, hidup dengan menjadi setia melaksanakan kehendak-Nya.
Yesus sendiri telah menegaskan bahwa "Aku datang tidak untuk meniadakan hukum Taurat. Tapi untuk menggenapinya." Dan siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perinrah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga."
Karena itu sekali lagi di sini berarti Tuhan tidak pernah nemaksa manusia untuk menjadi taat atau melawan kehendak-Nya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Februari 2023, Bersama Yesus Kita Bisa Berkelimpahan
Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia memutuskan yang bijaksana agar mendapat tempat yang tinggi dalam Kerajaan Surga.
Kita semua dipanggil untuk tidak saja mengajarkan tapi juga melakukan apa yang kita ajarkan. Karena itu hendaklah kita menjadi taat dan setia mengasihi-Nya.
Teks Lengkap Bacaan Minggu 12 Februari 2023
Bacaan Pertama: Sirakh 15:15-20
"Tuhan tidak memerintahkan siapapun untuk berdosa."
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh:
Asal sungguh mau, engkau dapat menepati hukum, dan berlaku setia pun dapat kaupilih.
Api dan air telah ditaruh Tuhan di hadapanmu; kepada apa yang kaukehendaki dapat kauulurkan tanganmu. Hidup dan mati terletak di depan manusia; apa yang dipilih akan diberikan kepadanya.
Sungguh besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat dalam kekuasaan-Nya dan melihat segala-galanya. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya.
Dan segenap pekerjaan manusia Ia kenal. Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 1-2.4-5.17-18.33-34
Refr. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
3. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
Bacaan Kedua: 1 Korintus 2:6-10
"Sejak dahulu kala Allah menyediakan hikmat bagi kemuliaan kita."
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang; bukan hikmat yang dari dunia ini, dan bukan hikmat yang dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan, tetapi hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sejak sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
Tetapi seperti ada tertulis, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Semua itu telah dinyatakan Allah kepada kita berkat Roh-Nya, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Matius 11:25
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Terpujilah Engkau, Tuhan langit dan bumi, sebab rahasia kerajaan-Mu Kaubuka untuk orang sederhana.
Bacaan Injil: Matius 5:17-37
"Dahulu dikatakan demikian; tetapi Aku mengatakan kepadamu begini."
Inilah Injil suci menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus mengajar murid-murid-Nya, kata-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, tidak satu iota atau satu titik pun akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga.
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Kamu telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum!
Barangsiapa berkata kepada saudaranya, ‘Kafir!’ ia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa yang berkata, ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Kamu telah mendengar firman, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa memandang perempuan dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya.
Maka, jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu seutuhnya masuk neraka.
Telah difirmankan juga, ‘Barangsiapa menceraikan istrinya, ia harus memberikan surat cerai kepadanya’.
Tetapi Aku berkata kepadamu, Barangsiapa menceraikan istrinya kecuali karena zinah, dia membuat istrinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.
Kamu telah mendengar pula apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.’
Tetapi Aku berkata kepadamu: ‘Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung.
Janganlah pula engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
Jika ya, hendaklah kamu katakana: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS