POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Aku Datang Bukan untuk Meniadakan Hukum Taurat, Melainkan untuk Menggenapinya.
RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Putra Sirakh 15: 15-20, bacaan kedua dari 1Kor 2: 6-10, dan bacaan Injil Matius 5: 17-37.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 12 Februari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Radikalisasi Firman, Radikalisasi Iman
1. Dalam Kotbah di Bukit Yesus berbicara dengan kewibawaan luar biasa, yang tidak pernah terlihat di kalangan ahli-ahli taurat masa itu.
Para ahli taurat biasa mengajar dengan mengutip para rabi dan pengajar yang lebih dahulu untuk memperteguh ajaran mereka sendiri.
Makin panjang kutipan, dianggap makin hebat.
Yesus, sebaliknya, berbicara dengan kewibawaan pribadi: "Kamu sudah mendengar apa yang difirmankan..., TETAPI AKU BERKATA KEPADAMU ...".
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Februari 2023, Bersama Yesus Kita Bisa Berkelimpahan
2. Yesus mengajar kita untuk menghayati hukum Tuhan bukan hanya menurut 'huruf', melainkan menurut 'roh', artinya menurut maksud yang dikehendaki Tuhan, yaitu demi kemuliaan Allah dan keselamatan manusia.
Untuk maksud itulah Yesus membuat radikalisasi firman untuk memperdalam penghayatan iman kita.
a. "Jangan membunuh".
Yesus meradikalisasi firman ini dengan mengatakan bahwa kita harus menjauhi juga semua kekerasan verbal dan kebencian, dan usahakanlah damai dengan sesama.
b. "Jangan berzinah".
Yesus menegaskan bahwa orang tidak boleh berzinah, bukan hanya secara fisik, melainkan juga secara batin harus menjauhi semua keinginan jahat terhadap sesama.
c. "Jangan bersumpah palsu".
Yesus meradikalisasi firman ini dengan mengatakan bahwa murid-murid-Nya harus bertindak sekian jujur, sehingga sumpah tidak diperlukan lagi.
"Kalau ya, katakan ya, kalau tidak, katakan tidak ."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Februari 2023, Tuhan Selalu Menolong Kita
3. Tuhan menyampaikan Firman, tetapi manusia diberi kebebasan untuk menentukan sikap. Seperti kita dengar dalam Bacaan Pertama, "Air dan api ditaruh oleh Tuhan di hadapanmu, kepada apa yang kaukehendaki, dapat kauulurkan tanganmu. Hidup dan mati terletak di depan manusia, apa yang dipilih akan diberikan kepadanya."
4. Rasul Paulus menegaskan, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul dalam hati menusia, semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia" (1Kor. 2: 9).
3. DOA
+ Yesus Sang Sabda, Sumber Hidup dan Kebenaran, tuntunlah kami dengan Roh-Mu Yang Kudus
untuk memperdalam pemahaman kami akan firman Tuhan dan dengan itu memperteguh penghayatan iman kami, agar nama Tuhan senantiasa dimuliakan dalam hidup dan bakti kami + Amin.
Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu.
Teks Lengkap Bacaan Minggu 12 Februari 2023
Bacaan Pertama: Sirakh 15:15-20
"Tuhan tidak memerintahkan siapapun untuk berdosa."
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh:
Asal sungguh mau, engkau dapat menepati hukum, dan berlaku setia pun dapat kaupilih.
Api dan air telah ditaruh Tuhan di hadapanmu; kepada apa yang kaukehendaki dapat kauulurkan tanganmu. Hidup dan mati terletak di depan manusia; apa yang dipilih akan diberikan kepadanya.
Sungguh besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat dalam kekuasaan-Nya dan melihat segala-galanya. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya.
Dan segenap pekerjaan manusia Ia kenal. Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 1-2.4-5.17-18.33-34
Refr. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
3. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
Bacaan Kedua: 1 Korintus 2:6-10
"Sejak dahulu kala Allah menyediakan hikmat bagi kemuliaan kita."
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang; bukan hikmat yang dari dunia ini, dan bukan hikmat yang dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan, tetapi hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sejak sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
Tetapi seperti ada tertulis, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
Semua itu telah dinyatakan Allah kepada kita berkat Roh-Nya, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Matius 11:25
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Terpujilah Engkau, Tuhan langit dan bumi, sebab rahasia kerajaan-Mu Kaubuka untuk orang sederhana.
Bacaan Injil: Matius 5:17-37
"Dahulu dikatakan demikian; tetapi Aku mengatakan kepadamu begini."
Inilah Injil suci menurut Matius:
Dalam khotbah di bukit Yesus mengajar murid-murid-Nya, kata-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, tidak satu iota atau satu titik pun akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga.
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Kamu telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum!
Barangsiapa berkata kepada saudaranya, ‘Kafir!’ ia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa yang berkata, ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
Kamu telah mendengar firman, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa memandang perempuan dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya.
Maka, jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu seutuhnya masuk neraka.
Telah difirmankan juga, ‘Barangsiapa menceraikan istrinya, ia harus memberikan surat cerai kepadanya’.
Tetapi Aku berkata kepadamu, Barangsiapa menceraikan istrinya kecuali karena zinah, dia membuat istrinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan, dia pun berbuat zinah.
Kamu telah mendengar pula apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.’
Tetapi Aku berkata kepadamu: ‘Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung.
Janganlah pula engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
Jika ya, hendaklah kamu katakana: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS