POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Panggilan dan Misi Universal Santo Arnoldus Janssen.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari kitab Yesaya 49: 3.5-6; bacaan kedua dari 1 Korintus 1: 1-3, dan bacaan Injil Yohanes 1:29-34.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 15 Januari 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Di atas kubur Santo Arnoldus Janssen tertulis kata-kata: PATER, DUX, FUNDATOR, yang berarti BAPA, PEMIMPIN, PENDIRI.
Santo Arnoldus disebut sebagai PATER-BAPA karena ia membesarkan dan memelihara suatu keluarga besar yang terdiri dari Imam-imam, Bruder-bruder dan Suster-suster yang bekerja di seluruh antero dunia sebagai misionaris-misionaris yang mengikuti dan menghayati panggilan Allah dan mengabdikan diri sebagai religius.
Santo Arnoldus sebagai DUX-PEMIMPIN karena ia telah menunjukkan jalan kepada banyak misionaris bagaimana menjadi pekerja dan Rasul Gereja yang komit dan handal.
Ia memimpin banyak pemuda dan pemudi menjadi Misionaris religius dan mengikuti Yesus secara radikal, mewartakan sabda Allah kepada mereka yang belum pernah mendengarnya atau sudah pernah mendengar tetapi melupakannya karena berbagai alasan hidup.
Santo Arnoldus sebagai FUNDATOR-PENDIRI, karena ia telah mendirikan 3 kongregasi religius misionaris: SVD (1875) yang terdiri dari Imam dan Bruder, Suster-suster Abdi Roh Kudus Misi (1889) dan Suster-suster Abdi Roh Kudus Adorasi Abadi(1896).
SIFAT-SIFAT KHAS SANTO ARNOLDUS
Tak henti-hentinya mencari kehendak Allah. Bila ia merasakan dorongan bahwa perbuatan itu adalah kehendak Allah, ia akan berusaha dengan segala cara untuk mencapainya.
Ia sungguh tekun mencari suara Allah, “terbuka terhadap tanda-tanda zaman dan menaruh perhatian terhadap suara Allah, Ia mengenal kehendak Allah... Sekali ia mengenal suara Allah, ia mengesampingkan semua yang lain, melupakan diri sendiri dan menyerahkan seluruh dirinya kepada kehendak Allah...”
Yang berdoa secara intesif. Segala sesuatu yang dilakukannya bernafaskan doa, keputusan-keputusannya adalah buah dari doanya yang tulus hati, Ia melaksanakan keputusannya dengan ketabahan dan keuletan.
Dikatakan bahwa kadang ia berdoa sampai pagi/siang(sepanjang malam.
Iman yang hidup dan persatuannya dengan Tuhan. Di sini ia melihat dunia dengan segala kebutuhannya yang mendesak dan memberi jawaban yang pasti.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 15 Januari 2023, Pesta Santo Arnoldus Janssen, Pendiri SVD