Lukas menunjukkan bahwa hubungan dengan Yesus tidak hanya milik orang Israel tetapi semua umat manusia.
Cara Lukas membuat silsilah yang dimulai dengan generasi masa kini dan diurut ke belakang sampai sekarang masih dipergunakan.
Lukas menempatkan silsilah-silsilahnya setelah mengisahkan kelahiran dan pembaptisan Yesus.
Peristiwa-peristiwa luar biasa tentang dikandungnya Yesus, kelahiran-Nya, dan masa kanak-kanak serta pembaptisan-Nya menyoroti Yesus sebagai Putera Allah.
Lukas mengimbangi hal ini dengan silsilahnya untuk mengingatkan kita bahwa Yesus juga adalah manusia sepenuhnya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 6 Januari 2023, Belajar dari Kerendahan Hati Yohanes Pembaptis
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Silsilah Yesus, yang terus berlanjut sampai kepada Adam, anak Allah, memberi arti tersendiri.
Itu bermaksud untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Adam kedua.
Yesus telah mengembalikan kemanusiaan yang pernah hilang itu kepada Bapa.
Yesus juga memulihkan kebahagiaan Taman Eden seperti sebelum manusia jatuh ke dalam
dosa.
Oleh karena itu, marilah kita membawa berita Injil keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus ini.
Kita harus menyiarkan ini kepada semua orang dari segala bangsa sampai ke ujung bumi.
Silsilah Yesus, Sang Mesias, merupakan silsilah kita karena dengan pembaptisan, kita menjadi saudara-saudari Yesus.
Silsilah teologis dan spiritual ini mengingatkan kita bahwa melalui raja-raja dan budak-budak, orang saleh dan pendosa, nabi dan penjahat, karya keselamatan Allah dinyatakan.
Dan mereka mengingatkan kita bahwa setiap orang mempunyai peranan sebagai anak Allah di dunia.