POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Kanak-kanak Suci Korban Sebuah Ambisi.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari 1 Yohanes 1: 5-2: 2, dan bacaan Injil Matius 2: 13 - 18; Pesta kanak-Kanak Suci.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 28 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kelahiran kanak-kanak Yesus telah menimbulkan ketakutan bagi raja Herodes. Sekalipun masih bayi, Yesus sudah dipandang sebagai musuh yang membuat raja Herodes takut kehilangan takhta kerajaannya.
Karena tidak berhasil menemukan Yesus, Herodes menjadi gelap mata dan membunuh setiap bayi dan anak kecil yang dianggap berpotensi mengancam kekuasaannya.
Betapa hancur hati orangtua dan ibu-ibu di Betlehem. Anak-anak mereka menjadi korban ambisi kekuasaan raja Herodes.
Kesombongan bisa melahirkan kemarahan. Kemarahan bisa membawa korban nyawa.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 28 Desember 2022, Pesta Kanak-kanak Suci
Sebenarnya yang menjadi target operasi pembunuhan adalah bayi Yesus. Kelahiran Yesus dianggap Herodes menjadi “pesaing” dan bisa merongrong kekuasaannya.
Ternyata perlindungan dan pertolongan Tuhan luar biasa. Melalui sebuah mimpi, Bapa Yusuf peka mendengarkan suara Tuhan. Ia diminta Allah untuk mengungsi ke Mesir. Yesus dan Sang Ibu telah dibawa Yusuf pergi ke Mesir.
Dikatakan dalam Injil, “Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir”.
Tuhan melindungi Sang Putera karena waktunya belum tiba. Kepergian ke Mesir dan kepulangan dari Mesir pun menjadi tanda penggenapan dari Kitab Suci.
Kisah dalam injil hari ini menyadarkan kita akan hakikat anak-anak sebagai titipan Tuhan, sebagai harta yang paling berharga dalam keluarga.
Maka sebagai orangtua kita mempunyai panggilan mulia untuk menjaga, merawat dan mendidik
sebaik-baiknya anak-anak kita. Keceriaan anak-anak membawa damai di hati kita.
Sayangilah anak-anak kita sebagaimana yang diteladankan oleh Santo Yosef dan Bunda Maria.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 28 Desember 2022, Terlahir Menjadi Saksi
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Hari ini Gereja merayakan Pesta Kanak-kanak Suci. Mereka menjadi martir-martir kecil karena kekejaman Herodes yang licik dan gila kuasa.
Pesta Kanak-kanak Suci menjadi peringatan tegas bagi kita semua yang hidup di dunia modern yang cenderung kurang menghargai kehidupan yang dianugerahkan oleh Allah. Bahwa hidup adalah
karunia Tuhan yang tidak boleh dirampas dan diambil sewenang-wenang oleh siapa pun dengan alasan apa pun.
Kontemplasi
Bercermin dari Injil hari ini, kita juga bisa bertanya kepada diri kita sendiri, apakah di dalam diriku juga sering muncul penyakit herodes yakni perasaan negatif, takut disaingi oleh orang lain.
Apakah selama ini, aku berani memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada orang lain untuk maju atau menjadi lebih baik dari diriku sendiri?
Dan untuk para orangtua, sejauhmana keikutsertaanmu dalam mendampingi anak-anakmu agar tumbuh dan berkembang dengan baik?
Doa
Allah Bapa yang Mahabaik, hari ini para martirmu, Kanak-kanak Suci yang kecil tak bersalah meluhurkan Dikau bukan dengan madah, melainkan dengan darah.
Semoga iman yang kami akui dengan perkataan, kami nyatakan dengan perbuatan. Demi Kristus Tuhan dan Juruselamatkami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Pesta Natal. Natalku, Natalmu, Natal kita bersama. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Rabu 28 Desember 2022
Bacaan Pertama: 1 Yohanes 1:5-2:2
"Darah Yesus Kristus menyucikan kita dari segala dosa."
Bacaan dari Surat Pertama Yohanes:
Saudara-saudara terkasih, inilah berita yang telah kami dengar dari Yesus Kristus, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang, dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Jika kita katakan bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta, dan kita tidak melakukan kebenaran.
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari segala dosa.
Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri, dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Jika kita mengaku dosa kita, maka Allah adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Jika kita berkata bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta, dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa; namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil.
Dialah pendamaian untuk segala dosa kita; malahan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 124:2-3.4-5.7b-8
Refr. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap.
1. Jika bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.
2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.
3. Jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Bait Pengantar Injil Matius 24:42,44
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu barisan para martir berkurban dengan mempertaruhkan nyawa.
Bacaan Injil: Matius 2:13-18
"Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh."
Inilah Injil suci menurut Matius:
Setelah orang-orang majus yang mengunjungi bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya!
Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh.” Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati.
Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, ‘Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku’. Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia.
Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS