POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disajikan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Di Tanah Kelahiran Kita Tidak Lagi Dikenal.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada bacaan pertama dari Kitab Putra Sirakh 48: 1-4.9 -11, dan Matius 17:10–13.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 10 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Kitab Putra Sirakh menggambarkan sosok Elia sebagai nabi agung yang berkuasa dalam nama Tuhan, mendatangkan kelaparan sebagai hukuman, menurunkan api dari langit.
Tampilan Elia itu begitu mengagumkan dan memberi harapan, sehingga nabi Maleakhi meramalkan bahwa Elia akan datang kembali mendahului Tuhan pada hari besar dan dahsyat (Maleakhi 4: 5).
Nabi Elia adalah nabi besar pada zamannya dan sangat mengesan bagi umat yang percaya kepadanya.
Elia, nabi yang dipenuhi dengan Roh Kudus. Dia bagaikan api yang berkobar-kobar, perkataannya membakar laksana obor, menggetarkan hati orang.
Semangat hidupnya ditumbuh-kembangkan dan dihidupi oleh Yohanes Pemandi.
Ketika Yohanes Pembaptis tampil, para murid bertanya-tanya apakah benar bahwa Elia telah datang kembali.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Yesus mengatakan bahwa sosok Elia memang datang, bahkan sudah datang. Elia yang mendahului itu sudah datang yakni Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Penyelamat dunia.
Yesus menunjukkan kita sebuah kenyataan lain. Walaupun Yohanes Pembaptis adalah seorang nabi yang sudah dikenal dan disegani di Israel, tetapi banyak kali ia diperlakukan seperti seorang asing. Padahal waktu pembaptisan di sungai Yordan, semua orang dari seluruh wilayah Israel datang kepadanya dan memberi diri mereka dibaptis.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 10 Desember 2022, Meneladani Cara Hidup Elia dan Yohanes Pembaptis
Yohanes Pembaptis, sang pembuka jalan bagi Messias, tak dikenal dan didengarkan, sementara ia mengajak semua manusia untuk menyiapkan diri bagi kedatangan sang Mesias.
Orang Israel mendambakan Juru Selamat, tetapi ironisnya, mereka tidak mau membuka mata terhadap kehadiran utusan Allah yang menghantar mereka kepada Sang Mesias.
Bukan hanya Yohanes Pembaptis, Yesus juga mengalami perlakuan yang serupa. Walaupun Yesus adalah orang Israel, kelahiran Nazaret, tetapi orang-orang Israel tidak mengenal Dia.
Mereka memperlakukan Dia seperti seorang asing. Bahkan lebih tragis lagi, Yesus dihukum dan disalibkan oleh orang-orangNya sendiri.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Ketika berjalan di kota, kita jarang melihat orang saling bersalaman atau bercakap-cakap. Di dalam bus, mikrolet, orang sibuk dengan dirinya sendiri.
Orang bisa bercakap ramah dengan seseorang lewat telepon, tetapi tidak peduli dengan orang di sekitarnya. Mereka tidak mengenal sesamanya, mereka tidak ramah, terkesan kaku, asing dan dingin.
Beda sekali dengan orang di desa atau di kampung. Orang-orang desa saling menyapa atau bersalaman. Ada waktu untuk ngobrol dengan sesama.
Mereka saling mengenal dengan baik.
Di saat kita menjalankan tugas pewartaan iman, konsekuensi ini mungkin akan selalu mengikuti kita. Kita selalu menjadi orang asing.
Di tanah kelahiran, kita tidak lagi dikenal di tempat karya, kita tetap dianggap orang asing. Dan jangan kaget, sesudah sekian lama kita merasa diri berjasa, akan ada saatnya kita tidak lagi dipedulikan.
Inilah salib kita sebagai pelayan Kristus.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 9 Desember 2022, Hilangkan Cap Negatif kepada Sesama
Masa Adven ini menjadi kesempatan berharga bagi kita untuk mengasah hati-batin kita agar lebih peduli dan terbuka bagi rahmat kasih Allah yang ditawarkan kepada kita dalam berbagai macam cara.
Selanjutnya kita dapat menjadi saluran rahmat kasih-Nya bagi sesama kita. Dengan demikian, kita ikut aktif dalam melapangkan jalan bagi kedatangan Tuhan yang menyelamatkan dunia.
Kontemplasi
Adven adalah masa persiapan menyambut kedatangan Tuhan. Hendaknya masa ini mendorong kita untuk mengakui perbuatan-perbuatan besar yang dikerjakan Tuhan atas diri kita.
Kita percaya bahwa Tuhan yang akan datang itu mengasihi kita. Maka kita membuka diri kepada tuntunan firman Allah dan menjadikan Yesus pusat kehidupan kita.
Mari sambut Tuhan yang datang itu dengan semangat iman yang teguh dan berharap Dia menyertai dan menolong kita.
Doa
Allah Bapa mahakuasa, terbitkanlah cahaya kemuliaan-Mu dalam hati kami dan usirlah kegelapan malam.
Semoga pada saat Putra-Mu datang, nyatalah kami ini putra-putri cahaya. Demi Yesus Kristus Putra-Mu. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Sabtu 10 Desember 2022
Bacaan Pertama: Sirakh 48:1-4.9-11
Elia akan datang lagi
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh:
Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor.
Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit.
Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali.
Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu!
Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau?
Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi.
Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub.
Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 80:2ac.3b.15-16.18-19
Refr. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu; Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
Bait Pengantar Injil: Lukas 3:4.6
Refr. Alleluya, allelya, alleluya
Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
Bacaan Injil: Matius 17:10-13
Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia.
Inilah Injil suci menurut Matius:
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?"
Yesus menjawab, "Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka.
Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka."
Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS