Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022, Hilangnya Rasa Berdosa

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 4 Desember 2022, dengan judul Hilangnya Rasa Berdosa.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hilangnya Rasa Berdosa.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Yesaya 11: 1-10; bacaan kedua Roma 15: 4-9; Matius 3:1-12.

Di akhir Renungan Harian ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 4 Desember 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Selamat Hari Minggu Adven II bagi kita semua.

Kenyataan yang sangat memprihatinkan dan yang menjadi bencana terbesar dan terburuk bagi dunia kita dewasa ini, terutama bagi kita kaum beriman kristiani adalah hilangnya rasa berdosa banyak orang dari antara kita.

Kita sudah merasa biasa untuk tidak takut lagi kepada Tuhan. Karena itu tenggelam dalam dosa dan kejahatan dirasa biasa-biasa saja dan kembali kepada Tuhan dengan jalan tobat atau pertobatan tidak lagi dipikirkan perlu, penting dan sangat mendesak.

Sakramen pengakuan dosa telah kehilangan nilai dan daya tariknya bagi begitu banyak orang. Tidak saja melanda orang-orang muda oleh arus zaman yang dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin menjadi-jadi.

Tapi orang-orang dewasa pun tidak mau ketinggalan zaman dengan akibatnya anak-anak mereka banyak yang hancur tertelan arus zaman yang membahayakan itu.

Bahkan cukup banyak dari para imam tidak lagi tersedia waktu untuk melayani sakramen pengakuan dosa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Desember 2022, Berlomba Menabur Kebaikan

Sementara tidak sedikit biarawan dan biarawati telah menggantikan pengakuan dosa dengan absolusi umum atau massal dan misa harian.

Berhadapan dengan krisis iman dan moral yang sudah sedemikian parah ini apa yang mendesak untuk kita perbuat?

Nabi Yesaya dalam bacaan pertama mengingatkan kita untuk meningkatkan kesenangan batin dengan hidup takut akan Tuhan.

Bahwa Tuhan akan menghakimi dengan keadilan dan dengan kejujuran. Tuhan akan menaungi kita yang takut akan Dia dengan roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan dan roh pengenalan akan Dia.

Hidup kita akan menjadi mulia. Karena dosa dan kejahatan yang sudah sekian lama melekat pada kita semuanya dibersihkan oleh roh hikmat dan pengertian.

Sejalan dengan nabi Yesaya, rasul Santo Paulus dalam bacaan kedua, menegaskan kepada kita sebagai bentuk ucapan syukur kita atas berkat kasih karunia yang Allah berikan kepada kita dengan berseru lantang dalam doa, "Aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.

Bahwa hanya kepada Engkau Tuhan yang pantas kami puji dan kami sembah. Engkau saja yang luhur dan mulia.

Kepada Engkau Tuhan, kami mengabdi. Kami tidak lagi mengabdi kepada dunia dan manusia.

Karena dunia dan manusia telah menjadi begitu sarat dengan dosa dan kejahatan. Dunia dan manusia dengan segala kemajuannya telah membuat kami jatuh dan tenggelam ke dalam lumpur dosa dan kejahatan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 3 Desember 2022, Berlomba Menabur Kebaikan

Karena itu pada masa Adven ini sejalan dengan seruan Yohanes Pembaptis, dia yang adalah suara yang berseru-seru di padang gurun, persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya, semoga mendorong kami untuk bertobat karena Kerajaan Surga sudah dekat."

Karena jika tidak, kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api."

Seruan Yohanes Pembaptis ini semoga mendesak hati kami kaum beriman untuk bertobat dan kembali menghargai martabat mulia sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat.

Sehingga oleh karena sikap tobat paripurna itu membuat kami kembali hidup dengan mulia dan terpelihara sikap takut akan Tuhan.

Kami pun selanjutnya mengusahakan hidup dengan menghasilkan buah baik karena kami tidak mau binasa. 

Teks Lengkap Bacaan Minggu 4 Desember 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 4 Desember 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Yesaya 11:1-10

“Ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan.”

Bacaan dari Kitab Yesaya:

Pada akhir zaman sebuah tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.

Roh Tuhan akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangannya ialah takut akan Tuhan.

Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri.

Ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.

Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang yang terus terikat pada pinggang.

Pada masa itu serigala akan tinggal bersama domba, dan macan tutul akan berbaring di samping kambing.

Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya.

Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput, dan anak-anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu.

Bayi akan bermain-main dekat liang ular tedung, dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.

Tidak ada yang akan berbuat jahat atau berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan, seperti air laut yang menutupi dasarnya.

Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi para bangsa.

Dia akan dicari oleh suku-suku bangsa, dan tempat kediamannya akan menjadi mulia.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mz. 72:1-2.7-8.12-13.17

Refr. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.

Ya Allah berikanlah hukum-Mu kepada Raja dan keadilan-Mu kepada putra Raja. Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan, dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum.

Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya, dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan. Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dan dari Sungai Efrat sampai ke ujung bumi.

Sebab ia akan datang melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari, kiranya segala bangsa saling memberkati dengan nama-Nya, dan menyebut dia berbahagia.

Bacaan Kedua: Roma 15:4-9

“Kristus menyelamatkan semua orang.”

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma:

Saudara-saudara, segala sesuatu yang dahulu ditulis, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita.

Maka kita harus teguh berpegang pada pengharapan berkat ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.

Semoga Allah, sumber ketekunan dan penghiburan, mengaruniakan kerukunan kepada kamu, sesuai dengan kehendak Kristus Yesus, sehingga dengan satu hati dan satu suara kamu memuliakan Allah dan Bapa Tuhan kita, Yesus Kristus.

Oleh karena itu, terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita untuk kemuliaan Allah.

Yang aku maksudkan ialah, bahwa demi kebenaran Allah, Kristus telah menjadi pelayan orang-orang bersunat untuk mengukuhkan janji yang telah diberikan Allah kepada nenek moyang kita, dan untuk memungkinkan bangsa-bangsa lain memuliakan Allah berkat kasih karunia yang diberikan Allah kepada mereka.

Hal ini kukatakan kepadamu seperti ada tertulis, “Aku akan memuliakan Engkau di antara bangsa-bangsa, dan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu.”

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Lukas 3:4.6; 2/4

U : Alleluya, alleluya

Persiapkan jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya; dan semua orang akan melihat keselamatan yang datang dari Tuhan.

Bacaan Injil: Matius 3:1-12

“Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat”

Inilah Injil suci menurut Matius:

Sekali peristiwa tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan berseru, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”

Sesungguhnya, dialah yang dimaksudkan Nabi Yesaya ketika nabi itu berkata, “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”

Yohanes itu memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, makanannya belalang dan madu hutan.

Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan.

Dan sambil mengakui dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan.

Tetapi waktu melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah Yohanes Pembaptis kepada mereka, “Hai kamu keturunan ular beludak!

Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat lolos dari murka yang akan datang?

Maka hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Kami adalah anak Abraham. Sebab, aku berkata kepadamu: Dari batu-batu ini pun Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham.

Kapak sudah tersedia pada akar pohon, dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.

Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku, dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya.

Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah di tangan-Nya.

Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung; tetapi debu jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini