Berita Lembata

Anak Sekami di Paroki Wangatoa Lembata Belajar Manajemen Kebersihan Menstuasi

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANAK SEKAMI - Sebanyak 70 lebih anak Sekami dan Sekar Paroki Kristus Raja Wangatoa (PKRW) melakukan diskusi bersama tentang Manajamen Kebersihan Menstruasi (MKM) dan pemetaan tubuh (body mapping).

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Sebanyak 70 lebih anak Sekami dan Sekar Paroki Kristus Raja Wangatoa (PKRW) melakukan diskusi bersama tentang Manajamen Kebersihan Menstruasi (MKM) dan pemetaan tubuh (body mapping).

Diskusi yang berlangsung, Kamis, 24 November 2022 di halaman gereja tersebut dipandu Ketua Yayasan Stella Vitae, Veronika Deran Geroda dan pengurus yayasan, Mariana Purab. 

Para animatris Sekami dan Sekar hadir mendampingi anak-anak baik anak perempuan maupun laki-laki, mereka dibagi dalam dua kelompok besar lalu masing-masing dipecah lagi menjadi tiga kelompok.

Baca juga: Peringatan HKN di Lembata Berlangsung Meriah

Mulanya anak-anak diminta menjawab pertanyaan apa yang mereka ketahui tentang menstruasi. Mereka diminta menuliskan jawaban pada selembar kertas lalu masing-masing kelompok mempresentasikan apa yang sudah ditulis.

Dalam diskusi di masing-masing kelompok kecil, tidak semua anak-anak baik perempuan maupun laki-laki mengetahui apa itu menstruasi. Lebih-lebih mereka yang belum mengalaminya. Anak yang sudah mengalami menstruasi menjadi "kakak" yang menjelaskan. 

Dari hasil presentasi masing-masing kelompok, anak-anak SD kelas 4, 5 dan kelas 1 SMP ini telah memiliki pemahaman sederhana tentang menstruasi. Untuk MKM, mereka juga sedikit memahami dan pengetahuan mereka ditambahkan oleh ibu Veronika.

Kepada anak laki-laki, ditanyakan apa yang harus mereka lakukan ketika teman perempuan mereka mengalami menstruasi, mulanya mereka bingung tapi kemudian menjawab polos, tutup. Maksudnya menutup noda darah jika merembes di rok teman perempuan.

"Anak laki-laki harus bantu ambil air untuk anak perempuan. Jadi tidak boleh olok teman, "ujar Veronika. 

Baca juga: Peringatan HKN di Lembata Berlangsung Meriah

Anak perempuan maupun laki-laki, tidak boleh menganggap menstruasi sebagai sesuatu yang menjijikan.

Body Mapping

Setelah materi MKM, anak-anak diajak berdiskusi tentang pemetaan tubuh (body mapping).

Anak-anak dibagi dalam dua kelompok laku masing-masing menggambar tubuh laki-laki dan perempuan dengan bagian-bagian tubuh.

Lalu mereka diminta menuliskan bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh sembarang.

Setelah menggambar dan memetakan, anak-anak diminta mempresentasikan gambar. Anak laki-laki mempresentasikan gambar tubuh laki-laki dan anak perempuan mempresentasikan gambar tubuh perempuan.

Halaman
12

Berita Terkini