Maximus juga telah mempersiapkan pakan alami daripada larva lele yakni kutu air (Moina sp). Kolam yang telah dipersiapkan makanan berupa kutu air tersebut akan ditempatkan larva lele. Proses tersebut diberi nama proses pemijahan.
Selain itu, Ia juga telah mempersiapkan cacing sutera (Tubifex sp) yang merupakan pakan alami larva lele. Pengembangan cacing sutera (pakan larva lele) terbilang cukup sulit. Meskipun demikian, Maximus sukses membudidaya Cacing Sutera sebagai pakan larva lele.
Jadi pakan yang harus disiapkan oleh pembudidaya ikan yakni kutu air dan cacing sutera. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan larva lele bisa berjalan maksimal.
Setelah larva lele berumur sekitar 2 hingga 3 Minggu, pembudidaya harus memindahkan larva lele ke kolam pendederan. Di dalam kolam pendederan tersebut juga harus disiapkan makanan alami larva lele.
Larva lele dalam proses pendederan itu harus diberikan sedikit cahaya matahari dengan cara membentangkan Hapa (jaring kelambu) di atas kolam ikan, agar tidak larva lele tidak terkena sinar matahari langsung. Hal ini bertujuan agar larva itu bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Proses pendederan ikan lele berlangsung selama 1 hingga 2 Minggu. Setelah melewati rentang waktu tersebut, ikan lele kemudian dipindahkan ke kolam baru untuk proses pemeliharaan selanjutnya.
Membentuk Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar
Ia mengakui bahwa, dirinya merupakan seorang lulusan Fakultas Hukum Universitas Kristen Artha Wacana Kupang tahun 1990.
Pada mulanya, Maximus tertarik budidaya ikan air tawar karena hobi. Setelah menggeluti hobi beberapa waktu, Ia tertarik untuk serius menekuni hobi tersebut sejak tahun 2010. Pasalnya, prospek pemeliharaan ikan air tawar ini, dari segi ekonomi sangat menjanjikan.
Pria kelahiran Kota Kefamenanu ini kemudian membentuk sebuah kelompok budidaya ikan air tawar yang didominasi oleh kaum perempuan. Kelompok budidaya ikan air tawar yang diberi nama Timor Mandiri ini sukses membawa dampak bagi para anggota kelompok dan masyarakat di Kota Kefamenanu dan Kabupaten TTU.
"Mereka sudah merasakan sendiri bagaimana proses budidaya ikan, hasil budidaya ikan dan mereka juga sudah mulai bergerak untuk bisa mandiri," ungkapnya.
Maximus juga sukses mengedukasi masyarakat perihal langkah meningkatkan ekonomi dalam keluarga melalui budidaya ikan air tawar.
Hal ini terbukti manjur, di mana beberapa orang warga yang telah mandiri melakukan budidaya ikan air tawar dan memperoleh hasil maksimal untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Pemerintah, kata Maximus, telah banyak membantu masyarakat secara khusus di dunia perikanan. Upaya pemerintah ini, mesti didukung oleh niat masyarakat mengubah pola pikir untuk mandiri dan maju.
Hasil kerja dan dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dinas Perikanan Kabupaten Timor Tengah Utara, budidaya air tawar ini mengalami progres yang menjanjikan.