POS-KUPANG.COM - AHY ( Agus Harimurti Yudhoyono ) memang lebih berpeluang menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan ketimbang figur lain semisal Khofifah Indar Parawansa.
Akan tetapi, Ketua Umum Partai NasDem ini rentan tergusur jika muncul figur populer dari kalangan profesional, yakni Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Hal ini diungkapkan Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno, ketika dihubungi awak Tribunnews.com, Kamis 6 Oktober 2022.
Adi Prayitno mengatakan, di atas kertas, Agus Harimurti Yudhoyono memang lebih punya kans sebagai calon wakil presiden dibandingkan dengan figur yang lain. Figur lain yang dimaksud Adi Prayitno, adalah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Baca juga: Anies Baswedan Temui AHY di Markas Demokrat: Herzaky Bocorkan Agenda yang akan Dibahas
Pasalnya, posisi AHY saat ini adalah Ketua Umum Partai Demokrat. Posisi strategis AHY ini bisa saja menjadi juru kunci dalam koalisi bersama Partai NasDem, partai yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
"Di atas kertas memang AHY lebih diunggulkan karena beberapa faktor itu. Apalagi elektabilitas AHY, juga melampaui Jenderal Andika Perkasa dan Khofifah Indar Parawansa."
Secara politis, nasib Anies Baswedan pun sangat ditentukan oleh AHY. Karena AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat itu jadi juru kunci bisa tidaknya NasDem mengusung Anies di Pilpres 2024.
Akan tetapi, lanjut Adi Prayitno, posisi AHY juga tidak nyaman karena ada Jenderal Andika Perkasa yang sejak awal sudah masuk dalam radar Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh.
Apalagi belakangan ini, sosok Andika Perkasa cenderung menguat. Pasalnya, Andika merupakan panglima TNi yang punya jejaring kuat dan solid serta mulai dikenal luas oleh publik.
"Nah, sosok Andika ini perlahan-lahan mulai terkonfirmasi sebagai sosok yang potensial maju, minimal cawapres."
"Jenderal Andika Perkasa dinilai lebih bisa melengkapi Anies Baswedan yang lemah di basis minoritas dan Indonesia bagian timur dan tengah," ujar Adi.
Baca juga: Puan Maharani dan AHY Bertemu Lagi, Tapi Peluang Koalisi PDIP-Demokrat Sangat Kecil
Pada titik inilah, ungkap Adi Prayitno, lobi Demokrat diuji dihadapan NasDem, dengan mematok AHY sebagai cawapresnya Anies.
"Apakah Demokrat yang sebagai kunci bisa memajukan Anies di pilpres menerima AHY sebagai cawapres Anies. Problemnya, apakah NasDem welcome atau tidak dengan AHY? Kan di situ perdebatannya," ucapnya.
Lebih lanjut, perlahan nama khofifah mulai memudar karena dinilai tak terlalu kuat di Jawa Timur, tergantikan dengan nama Andika yang tiba-tiba menyeruak kuat dikaitkan berpasangan Anies.
"Bahkan belakangan nama Sandi juga mulai muncul yang digadang potensial mendampingi Anies. Meski Sandi punya bekal elektabilitas, tapi mengingat posisi Sandi yg berada di blok pemerintah, rasa-rasanya kedua pasangan ini sulit disatukan," katanya.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh sebelumnya mengumumkan langsung dukungan partainya terhadap Anies Baswedan untuk maju dalam Pilpres 2024.
Nama Anies Baswedan sebelumnya masuk dalam penjaringan Capres dalam Rakernas Partai NasDem pada Juni 2022 lalu bersama Ganjar Pranowo dan Jenderal Andika Perkasa.
Anies Baswedan saat itu diusulkan 32 DPW NasDem dan diumumkan Surya Paloh masuk bursa Capres dari Partai NasDem.
Berselang kurang dari tiga bulan, Surya Paloh pun mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal Capres 2024 dari Partai NasDem.
"Inilah mengapa akhirnya NasDem memilih sosok Anies Baswedan. Kami mempunyai keyakinan-keyakinan, pikiran-pikiran dalam perspektif baik secara makro maupun mikro, sejalan dengan apa yang kami yakini," kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin Senin 3 Oktober 2022.
Baca juga: Adi Prayitno Baca Kecemasan Demokrat: Kalau Anies Dijegal, Maka AHY Tak Bisa Berkutik
Surya Paloh meyakini Indonesia menjadi negara yang bermartabat jika Anies Baswedan terpilih menjadi Presiden RI.
"Kami ingin menitipkan perjalanan bangsa ini ke depan bangsa ke depan, insya Allah jika saudara Anies Rasyid Baswedan terpilih jadi presiden nanti, pimpinlah bangsa ini jadi bangsa yang lebih bermartabat, bangsa yang mampu membentuk karakter daripada bangsa ini sejatinya," ujarnya.
Surya Paloh mengungkapkan pembangunan bangsa Indonesia tidak hanya dilakukan melalui aspek fisik semata melainkan pembangunan karakter.
"Itu diperlukan dan akan kita perlukan yang tidak kalah lagi diperlukan adalah nation and character building membangun karakter bangsa," ungkapnya.
Anies Baswedan diberi otoritas tentukan Cawapres
Bukan hanya dideklarasikan menjadi Capres 2024, Anies Baswedan pun diberi keleluasaan oleh Surya Paloh untuk menentukan pendampingan sebagai Cawapres.
"Soal cawapres kalau NasDem ya udah kasih otoritas sama Bung Anies. Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang enggak cocok sama dia. Itu namanya cari penyakit," kata Surya Paloh.
Surya Paloh menuturkan hal itu guna menghindari disharmonis antara Capres dan Cawapres yang diusung nantinya.
"Ketika yakin pilih capres kita harus yakin pilih kesempatan ke dia untuk pilih Cawapres," ujarnya.
Menyikapi deklarasi yang dilakukan Partai NasDem, Anies Baswedan mengatakan pihaknya menerima amanah yang diberikan untuk maju dalam Pilpres mendatang.
"Bismillah kami terima kami siap jalan bersama," kata Anies Baswedan di NasDem Tower, Jakarta, Senin 3 Oktober 2022.
Anies menuturkan pihaknya bersedia meneruskan pembangunan yang ada di Indonesia apabila terpilih menjadi presiden.
Baca juga: Kader NasDem Persilahkan KPK Usut Formula E, Tapi Jangan Kriminalisasikan Anies Baswedan
"Ketika Bang Surya dan teman-teman di NasDem mengajak kami untuk berjalan bersama meneruskan pembangunan di republik ini, memperbaiki yang kurang, menuntaskan yang belum, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan segala kerendahan hati, bismillah kami terima dan siap menjawab tantangan itu," ujarnya.
mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden untuk Pilpres 2024 sekaligus memberikan keleluasaan kepada Gubernur DKI Jakarta tersebut untuk menentukan Cawapresnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS