Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Salah satu orang tua peserta Kompetisi Pidato Bahasa Inggris Program Ramai Skali Bank NTT, Agustinus Sape mengaku merinding melihat anaknya tampil membawakan pidatonya, Sabtu, 3 September 2022.
Anaknya, Michael Angelo Sape dari SMA Seminari St. Pius XII Kisol membawakan pidatonya yang berjudul B'Pung Mobile Makes Transaction More Convenient dengan sangat apik.
"Waktu saya menonton anak saya tampil di layar YouTube Pos Kupang, terus terang saya merinding," kata Agus, Senin, 5 September 2022.
Baca juga: Hari Pertama Penjurian Kompetisi Pidato Bahasa Inggris Program Ramai Skali Bank NTT Tahun 2022
"Bukan soal bagus atau tidaknya. Anak saya bisa tampil di momen seperti ini, karena saya tahu dia sekolah di kampung tapi masih bisa mengakses untuk bisa mengikuti dan saya kira itu mungkin karena difasilitasi oleh sekolahnya," lanjutnya.
"Tapi tentang dia mengikuti lomba ini memang waktu liburan dia sempat menyampaikan ke saya bahwa dia sedang menyusun pidatonya untuk mengikuti lomba pidato Bahasa Inggris di Bank NTT," tambahnya lagi.
Sebagai orang tua, Agus mengaku sangat mendukung anaknya mengikuti kompetisi seperti ini karena dari awal sejak sang anak masuk ke Seminari, dia selalu mendorong anaknya untuk aktif, tidak hanya dalam belajar di kelas tetapi juga kegiatan apapun diusahakan untuk berpartisipasi termasuk lomba - lomba seperti ini.
Agus juga mengetahui prestasi sang anak selama menimba ilmu di SMA Seminari St. Pius XII Kisol selalu mendapatkan ranking sehingga dia tidak kaget ketika sang anak dipilih mewakili sekolahnya untuk mengikuti kompetisi ini.
Baca juga: Lima Desa Wisata Dampingan Bank NTT di Sumba Timur Potensial
"Sebagai orang tua saya juga patut menyampaikan penghargaan kepada Bank NTT karena bisa menyelenggarakan kegiatan sebesar ini dan memilih untuk kegiatan Pidato Bahasa Inggris," ujar Agus.
Menurut dia, ini merupakan suatu hal yang sangat tepat dengan melibatkan pelajar.
"Karena memang kita - kita ini kan belajar bahasa Inggris dari SMP, minimal, sampai dengan kuliah tapi tidak pernah bisa - bisa omong Bahasa Inggris dan itu problemnya karena kita tidak terbiasa menggunakan Bahasa Inggris dalam percakapan kita sehari - hari," jelasnya.
"Kita mungkin belajar tentang Grammar, belajar teori Bahasa Inggris semua kata - kata segala macam itu tetapi kita jarang sekali menggunakannya dalam pergaulan sehari - hari. Nah problemnya memang karena kita terpaku dengan grammar lalu juga vocabulary kita sangat terbatas. Apalagi kalau sudah salah orang nanti ketawa kita langsung kita tidak percaya diri padahal kan ketika kita berada di lingkungan Bahasa Inggris kita mau salah juga orang mengerti," tambahnya.
Baca juga: Didampingi Dirut Bank NTT, Bupati Hery Launching Pembayaran Online PBB, 9 Pajak Daerah dan BPHTB
Agus juga menyampaikan proficiat kepada anak - anak mulai dari SMP sampai SMA yang sudah berani berpartisipasi dalam kompetisi ini.
"Saya jamin anak - anak ini punya masa depan yang baik," tandasnya.(*)
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS