Berita Sumba Timur

Lima Desa Wisata Dampingan Bank NTT di Sumba Timur Potensial

Dalam rangkaian penilaian tahap pertama festival yang berlangsung tiga hari tim juri mengapresiasi potensi yang dimiliki lima desa binaan

Penulis: Ryan Nong | Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
FOTO BERSAMA - Tim juri Festival Desa Binaan dan Festival PAD Bank NTT tahun 2022 didampingi pimpinan dan manajemen Bank NTT Cabang Waingapu serta kepala desa dan pengurus BUMDes Palonda Lima di Desa Kuta foro bersama di Kampung Agas saat sesi istirahat, Minggu 28 Agustus 2022. 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU- Bank NTT Kantor Cabang Waingapu menetapkan lima desa atau kelurahan di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur sebagai Desa Binaan Bank NTT.

Lima desa atau kelurahan itu ikut dalam Festival Desa Binaan dan Festival PAD Bank NTT tahun 2022.

Dalam rangkaian penilaian tahap pertama festival yang berlangsung tiga hari tanggal 26-28 Agustus 2022, tim juri mengapresiasi potensi yang dimiliki lima desa binaan tersebut. 

Juri Tamran Ismail yang merupakan kepala BPOM Kupang menyebut, meski ada beberapa kekurangan, namun desa binaan Bank NTT di Kabupaten Sumba Timur memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan kedepan. 

"Dari lima desa atau kelurahan, masing masing memiliki keunggulan, meski ada yang memiliki kekurangan. Tapi kita melihat ada beberapa yang berprospek kedepannya akan baik," ujar Tamran Ismail usai melakukan asesmen di Pantai Wisata Walakiri, Kelurahan Watumbaka  Kecamatan Pandawai, Minggu 28 Agustus 2022 sore.

Dirinya mengharapkan dengan penilaian tersebut, ada effort yang kuat dan sinergis antar pemerintah daerah, pemerintah desa atau kelurahan dengan support Bank NTT untuk bisa menaikan indeks komposit masing masing desa. 

Penjurian Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT 2022, kata Tamran, menggunakan tools dengan fokus pada indeks desa membangun yang menitikberatkan pada lima indikator yakni indikator sosial, ekonomi, lingkungan, kelembagaan, pendapatan asli daerah atau PAD. 

"Jadi telah dipilih lima desa atau kelurahan dengan tools penilaian yang sama dan diharapkan ada peningkatan pada indeks desa membangun. Ini akan dinilai dari beberapa aspek atau indikator, hasil akhir komposit seperti apa nanti," ujar Tamran. 

Ia memberi catatan, agar ada intervensi secara komprehensif untuk mengembangkan potensi potensi yang dimiliki desa dampingan tersebut.

Apalagi kata dia, kelima desa dampingan tersebut merupakan desa atau kelurahan yang memiliki potensi objek wisata yang bagus. 

"Catatan penting, kebetulan desa atau kelurahan ini yang memiliki tempat wisata yang bagus, ini potensinya sangat kuat, mereka ada yang memiliki progres yang saya kita kedepannya sangat bagus," sebut Tamran. 

Ia juga melanjutkan "Mesti ada intervensi dari pemerintah kabupaten, bank NTT, atau juga pemerintah pusat karena memang ada sarana yang harus diperbaiki untuk membuka akses."

Tamran mencontohkan, misalnya ke air terjun Tanggedu di Desa Mondu yang memiliki potensinya wisata yang bagus dan intensitas pengunjung yang bagus pula, namun terkendala akses jalan yang belum baik di beberapa titik.

Karena itu, diperlukan effort yang kuat untuk membuat aksesibilitas ke lokasi tersebut menjadi lebih baik. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved