Polisi Tembak Polisi

Sebelum Ditembak Mati, Ternyata Brigadir J Didamprat Ferdy Sambo: Kamu Tega Sama Saya

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERUBAH-UBAH - Putri Candrawathi memberikan keterengan yang berubah-ubah tentang kasus pelecehan seksual. Ternyata sosok ini yang menjadi biang kerok mengapa yang bersangkutan selalu mengubah-ubah keterangannya. Sosok itu adalah Ferdy Sambo

"Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad yang dimaksud itu adalah Kuat Ma'ruf. Si Kuat, bukan skuad penjaga ternyata," katanya.

Kuat Maruf Sempat Kabur

Dikutip dari Kompas.com, Rabu 24 Agustus 2022, setelah ditetapkan jadi tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Kuat Maruf sempat kabur.

Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. "Saat itu Kuat Maruf hendak kabur. Saudara Kuat sempat melarikan diri namun ditangkap dan diamankan," ujarnya.

Dilansir dari Kompas.com, Selasa 30 Agustus 2022, Timsus Mabes Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan berencana Brigadir J pada Selasa 30 Agustus 2022.

Rekonstruksi akan dilakukan di dua tempat, salah satunya di rumah pribadi Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, Jalan Saguling III, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Dalam rekonstruksi pertama, empat tersangka, yakni Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer, Brigadir Kepala (Bripka) Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf memakai baju tahanan oranye.

Ferdy Sambo terlihat mengenakan baju tahanan bernomor 052. Adapun Kuat Maruf mengenakan tahanan nomor 047, Bripka RR nomor 041, dan Bharada E nomor 035. 

Deolipa Ungkap Pengakuan Bharada E

Fakta terbaru kini viral di media sosial. Fakta itu mengungkapkan adanya dugaan hubungan spesial antara sosok pria ini dengan Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Hubungan spesial inilah yang diduga menjadi sumber malapetaka bagi keluarga Ferdy Sambo. Dan, pria spesial itu bukan Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat, sebagaimana yang digembar-gemborkan selama ini.

Sosok tersebut, adalah Kuat Maruf (KM), oknum pria yang merupakan asisten rumah tangga Ferdy Sambo.

Baca juga: Setelah Jadi Tersangka, Kesehatan Putri Candrawathi Makin Menurun, Ferdy Khawatir Muncul Kisah Baru

Dilansir tvonenews.com, Kuat Maruf diduga melakukan hubungan intim dengan Putri Candrawathi di Magelang. Hal ini diungkapkan Deolipa Yumara, mantan pengacara Bharada E.

Adapun dugaan soal adanya tindakan tak senonoh yang diduga dilakukan Putri Candrawathi bersama Kuat Maruf itu, kata Deolipa, diperkuat dengan kecurigaan Bharada E.

Deolipa mengaku Bharada E sempat mengatakan kepadanya, dia (Bharada E) curiga, Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ada hubungan spesial.

"Eliezer (Bharada E) ngomong, saya curiga bang, itu si Kuat sama Putri, si Yosua dikorbanin," kata Deolipa, menirukan kata-kata Bharada E.

Adanya dugaan tindakan tak senonoh antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi itu, kata Deolipa, justru tidak diketahui Ferdy Sambo. "Mereka sama-sama pinter simpan rahasia," katanya.

Kuat Maruf Bawa Pisau dari Magelang

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik, memberi penjelasan soal adegan rekonstruksi yang memperlihatkan tersangka Kuat Maruf menyerahkan dua senjata tajam pisau.

Pada adegan rekonstruksi, pisau tersebut diketahui diserahkan pada seorang ajudan Ferdy Sambo yang bernama Prayogi.

Sebelumnya, Dirtipidum Mabes Polri Brigjen, Andi Rian, mengatakan pisau tersebut dibawa Kuat Maruf dari Magelang, Jawa Tengah.

Ia menyebut ada peristiwa yang melibatkan pisau itu di Magelang.

"Itu pisau yang dibawa saudara Kuat dari Magelang, pada saat kejadian di Magelang ada peristiwa, sehingga itu digunakan oleh Kuat," kata Andi, Selasa 30 Agustus 2022 dikutip dari KompasTv.

Taufan pun memberikan keterangannya, Kuat Maruf membawa pisau lantaran karena marah pada Brigadir J.

Kemarahan itu terjadi lantaran Brigadir J dianggap melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi (PC) saat di Magelang.

Sehingga, Kuat Maruf sempat mengancam Brigadir J menggunakan pisau tersebut.

"Kalau dilihat konstruksi itu tadi secara langsung, Kuat sampai mengancam membawa pisau, itu kan, marah dia kan."

"Itu dibenarkan, ketika dia (Kuat Ma'ruf) merekonstruksikan itu, dibenarkan oleh saksi yang lain," ujar Taufan, Selasa 30 Agustus 2022, dikutip dari Kompas.com.

Dalam adegan reka ulang, Kuat Ma'ruf mulanya berada di ruang tengah lantai satu rumah Ferdy Sambo saat Brigadir J ditembak.

Ia melihat langsung proses eksekusi di mana Ferdy Sambo memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E menembak Brigadir J.

Kemudian Kuat Maruf keluar dari rumah, ia menuju jalan di depan rumah Ferdy Sambo.

Ia lantas menyerahkan dua bilah pisau ke seorang ajudan Ferdy Sambo bernama Prayogi.

Rekonstruksi 74 Adegan selama 7,5 Jam

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengatakan tim khusus (Timsus) Polri telah melakukan rekonstruksi dengan total 74 adegan selama kurang lebih 7,5 jam.

Rekonstruksi meliputi kejadian di Magelang, rumah pribadi di Jalan Saguling, hingga rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan

Sebanyak 27 adegan diperagakan di rumah dinas dan di rumah Magelang sebanyak 16 adegan.

"Penyidik kita sudah melaksanakan rekonstruksi berlangsung 7,5 jam sesuai komitmen bapak Kapolri, Timsus diperintahkan se-transparan mungkin."

"Di TKP kedua Saguling 36 adegan diperagakan oleh tersangka dan saksi terkait demikian TKP terkahir di Duren Tiga ada 27 adegan diperankan semua oleh tersangka dan juga saksi masalah peristiwa tersebut," kata Dedi, Selasa 30 Agustus 2022 sebagaimana dilansir Tribunnews.

Detik-Detik Brigadir J Ditembak

Diwartakan Tribunnews, detik-detik Brigadir J tewas ditembak terungkap dalam rekonstruksi.

Diketahui sebelum peristiwa penembakan, awalnya Brigadir J berada di halaman rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Kemudian, datang Brigadir RR menghampiri Brigadir J di halaman depan rumah dinas Ferdy Sambo.

Keduanya pun tampak berbincang. Setelah itu, Bripka RR berjalan ke arah garasi rumah diikuti Brigadir J, keduanya pun tampak berjalan berdampingan.

Di dekat garasi, terlihat juga tersangka lain dalam kasus pembunuhan tersebut yakni Kuat Maruf.

Setelah itu, Brigadir J yang diperagakan peran pengganti masuk ke ruang tengah rumah tersebut.

Di ruang tengah tersebut sudah ada Ferdy Sambo dan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Bharada E yang diperagakan orang lain berdiri di samping Irjen Sambo berhadapan dengan Brigadir J.

Ferdy Sambo terlihat seperti memeragakan megang senjata begitu juga Bharada E.

Kemudian, Brigadir J tampak berlutut dan meletakan tangannya di depan dadanya seolah memohon ampun.

Bharada E lantas menembak Brigadir J disaksikan Ferdy Sambo.

Seketika Brigadir J pun langsung tergeletak di lantai dalam posisi tertelungkup di bawah tangga.

Setelah itu, Ferdy Sambo menghampiri tubuh Brigadir J yang sudah tergeletak, lalu ia mengeluarkan pistol kemudian menembakannya ke arah dinding atas.

Kemudian, Ferdy Sambo berjongkok membelakangi tubuh Brigadir J, lalu terlihat sambil memegang pistol tiruan mengarahkannya ke dinding yang lain. (*)

Berita Lain Terkait Brigadir J
Ikuti Berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkini