Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Agustus 2022, Ikut Menikmati Kemuliaan Kristus

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRANSFIGURASI - Ilustrasi Yesus menampakkan kemuliaan-Nya (transfigurasi) di atas gunung. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan. Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint, yang dibagikan di grup WA Colega Gua Maria Bikono Kupang, dengan judul Ikut Menikmati Kemuliaan Kristus.

RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik dengan merujuk pada Daniel 7:9-10,13-14 dan bacaan Injil Lukas 9:28b-36, Pesta Transfigurasi, Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Sabtu 6 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Dalam penampakan kemuliaan, hadir bersama Yesus, Elia dan Musa. Elia mewakili para nabi dan Musa simbol hukum Taurat. Yesus adalah penggenapan dari nubuat para nabi dan apa yang tertulis dalam Taurat Musa.

Dengan transfigurasi ini, Yesus mau memperlihatkan kemuliaan yang sudah, sedang dan akan dialami-Nya.

Dengan ini juga, Yesus mau mempersiapkan para murid untuk menyaksikan kemuliaan yang lebih agung, yaitu kebangkitan-Nya.

Dalam diri-Nya yang mulia sempurnalah segala nubuat para nabi dan hukum Taurat.

Suara dari langit adalah suara Allah yang meminta para murid dan kita saat ini untuk selalu percaya dan mendengarkan Yesus yang adalah Putera Allah.

Dan jika kita percaya, mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah, maka pada akhir zaman, Allah Bapa juga akan menyapa kita, "Inilah putera yang Kukasihi."

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Agustus 2022, Guru, Betapa Bahagianya Kami Berada di Tempat Ini

Petrus mau mendirikan kemah di atas gunung. Tapi sesudah penampakan kemuliaan itu, Yesus menyuruh mereka turun gunung.

Para murid tidak boleh berlama-lama di atas bukit kemuliaan. Mereka harus segera turun ke dunia realitas, yakni siap memikul salib dan mati bersama Kristus.

Tugas para murid adalah mewartakan Kristus dan melanjutkan karya misi keselamatan yang dibawa Yesus di tengah dunia ini.

Yesus yang mulia harus menempuh jalan Salib menuju kemuliaan kebangkitan. Demikian juga, kita para murid Yesus zaman ini, harus siap menjadi pewarta cinta Kristus dan siap ikut menderita, memanggul salib bersama Kristus, agar kita juga turut serta dalam kemuliaan kebangkitan-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 5 Agustus 2022, Menyangkal Diri, Memikul Salib dan Mengikuti Dia

Para murid Yesus zaman ini harus siap dan berani hidup dalam realitas dunia ini, menempuh jalam yang ditempuh Yesus sendiri, yaitu jalan penyangkalan diri dan jalan salib, agar juga boleh menikmati kemuliaan Kristus. Dan kelak pada akhir zaman, Allah boleh menerima kita dan menyapa kita dengan sapaan: "Inilah anak yang Kukasihi."

Selamat pagi saudara/i-ku terkasih, Selamat menjalankan tugas-tugas pelayanan kasih bagi sesama, dalam keluarga dan komunitas di mana pun kita berada, Tuhan memberkati kita semua selalu, Amin.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Agustus 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 6 Agustus 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Nubuat Daniel 7:9-10.13-14

“Pakaian-Nya putih seperti salju.”

Bacaan dari Nubuat Daniel:

Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba.

Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.

Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya.

Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab.

Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia.

Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya.

Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja.

Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.

Demikianlah sabda Tuhan

U:. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tangapan: Maz. 97:1-2.5-6.9

Refr. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.

* Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.

* Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

* Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.

Bacaan Kedua: 2Petrus 1:16-19

“Suara itu kami dengar datang dari surga.”

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus:

Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.

Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”

Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.

Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi.

Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

U : Alleluya, alleluya, alleluya.

Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!

Bacaan Injil: Lukas 9:28b-36

“Ketika sedang berdoa, berubahlah rupa wajah Yesus.”

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.

Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan, dan berbicara tentang tujuan kepergian Yesus yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.

Sementara itu Petrus dan teman-temannya telah tertidur, dan ketika terbangun, mereka melihat Yesus dalam kemuliaan-Nya; juga kedua orang yang berdiri di dekat Yesus itu.

Dan ketika kedua orang itu hendak meninggalkan Yesus, Petrus berkata kepada Yesus, “Guru, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”

Tetapi Petrus tidak tahu apa yang dikatakannya itu.

Sementara Petrus berkata demikian, datanglah awan menaungi mereka. Dan ketika masuk ke dalam awan itu, takutlah mereka.

Maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia!”

Ketika suara itu terdengar, nampaklah Yesus tinggal seorang diri.

Murid-murid itu merahasiakan semua itu, dan pada masa itu mereka tidak menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini