Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 5 Agustus 2022, Menyangkal Diri, Memikul Salib dan Mengikuti Dia

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - RD. Ambros Ladjar menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Jumat 5 Agustus 2022 dengan judul Menyangkal Diri, Memikul Salib dan Mengikuti Dia.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Ambros Ladjar dengan judul Menyangkal Diri, Memikul Salib dan Mengikuti Dia.

RD. Ambros Ladjar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Nubuat Nahum 1:15: 2: 2, 3:1-3, 6-7, dan bacaan Injil Matius 16:24-28.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan, Jumat 5 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Setiap pilihan hidup sudah pasti ada risikonya. Kadang datangnya sebagai batu sandungan atau skandal.

Sebagai batu sandungan berarti sifatnya menjegal atau merintangi dalam relasi satu sama lain.

Seringkali juga ditemukan dalam kehidupan masyarakat terlebih dalam percaturan politik.

Dalam injil, batu sandungan juga adalah kiasan yang dipakai Yesus. Lebih khusus untuk perilaku yang membuat orang lain bersalah atau orang lain terperangkap dalam perilaku yang merusak.

Mahatma Gandhi tokoh pejuang kemerdekaan India melawan jajahan Inggris juga seorang pengagum Kristus. Lebìh khusus dalam ajaran Yesus tentang Kotbah di Bukit.

Dengan ceplas-ceplos dia jujur katakan: saya suka Kristus tapi saya tidak suka dengan kekristenan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 3 Agustus 2022, Kasih Tuhan Itu Abadi

Sungguh miris dan merupakan sebuah tamparan telak bagi kita para pengkut-Nya. Mungkin tak disadari baik, tapi lewat tutur kata, tingkah laku, etika atau etos kerja kita buat orang lain tersandung.

Banyak orang yang terseret dalam pola hidup birokrasi yang salah. Pada akhirnya mereka menolak Kristus.

Bacaan Injil hari ini tak bisa terlepas dari injil kemarin. Petrus dengan keras ditegur Yesus gara-gara pandangan piciknya tentang pribadi Kristus.

Dia hanya melihat aspek kemanusiawian Yesus dan mengabaikan rencana Allah.

Padahal Yesus itu akan menderita sengsara untuk menyelamatkan semua bangsa manusia.

Inilah yang gagal dimengerti maka Yesus menghalau dia pergi. Yesus minta agar Petrus dan kita semua yang mau mengikuti Dia harus paham betul agar dapat menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti jalan penderitaan Yesus.

Halaman
1234

Berita Terkini