Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - BCA bersama Warna Alam Indonesia atau Warlami memberikan pelatihan bagi penenun kain di Timor Tengah Selatan dengan menggunakan konsep Ecofashion.
Pembinaan Pewarnaan Alam Kepada Penenun di Timor Tengah Selatan ini berlangsung di halaman depan Hotel Timor Megah kota Soe, Rabu, 3 Agustus 2022.
Myra W selaku ketua warlami dalam sambutannya mengatakan, peserta dalam kegiatan ini diambil secara acak dari wilayah Mollo, Amanatun dan Amanuban dari beberapa desa dan bersedia mengikuti program hingga selesai.
Baca juga: Kanwil kemenkumham NTT dan Pemda TTS Harmonisasi Perda
Dirinya menyebut peserta yang mengambil bagian dalam pelatihan ini adalah pejuang budaya dan pecinta tradisi.
Dia menambahkan misi kegiatan ini untuk mengangkat kearifan lokal.
"Kami berharap dengan pelatihan ini kearifan lokal diangkat," ucapnya.
"Warlami ditugaskan pemerintah, selain mengangkat, menggali dan mengembangkan pewarnaan alam warisan tradisi juga berinovasi mengikuti perkembangan teknologi untuk kesejahteraan rakyat dan juga lingkungan," jelasnya.
"Kami juga ditugaskan untuk melakukan bimtek sertivikasi kompetensi khusus pengelolah pewarnaan alam," tambahnya.
Baca juga: Ketua HAKLI Propinsi NTT Kukuhkan Pengurus HAKLI Kabupaten TTS
Oleh karena itu, Myra meminta dinas-dinas terkait di wilayah pemerintahan kabupaten TTS untuk mendukung kegiatan ini. Seperti dinas kebudayaan, lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada BCA yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
"Tanpa BCA mungkin kami belum bisa memulai kegiatan ini," ucapnya disambut tepuk tangan.
Dia juga berharap agar para penenun yang telah dilatih terus mengembangkan pengetahuan yang ada dalam hal ini mengaplikasikan pewarnaan alam dalam memproduksi bahan tenun. Dan untuk hal tersebut pihaknya terus memantau kemandirian peserta.
Myra meminta penenun dari TTS untuk terus menghasilkan tenunan-tenunan yang berkualitas. Menurutnya para penenun tidak usah kuatir dengan pasar penjualan kain tenunan dari TTS.
"Pasar untuk produk warna alam itu sangat diminati, sangat ditunggu sehingga orang tidak kapok membeli produk dari TTS karena tidak luntur. Itu akan menjadi koleksi yang sangat berharga," paparnya.
Baca juga: Donatur Dari Jakarta Hadir Saat Peresmian Gedung Kebaktian GMIT Meriba Besipae TTS
Dirinya juga mengapresiasi kehadiran para pemudi yang mau bergabung dalam pelatihan ini. Dia meminta agar warisan yang ada terus dipertahankan.
Dia berharap agar kegiatan ini bermanfaat bagi ibu-ibu pengrajin di TTS dan bagi TTS pada umumnya.
Pada kesempatan yang sama Inge Setiawati, EVP CSR BCA dalam sambutannya mengatakan senang bisa berada di kota Soe yang begitu sejuk dan indah ditambah lagi tempat ini menurutnya banyak mengoleksi tenunan yang indah.
Dirinya menyampaikan rasa senang karena bisa bekerja sama dengan Warlami.
Inge mengapresia warlami karena betul-betul memanfaatkan sumber daya alam dengan melestarikan dan memikirkan keberlanjutannya.
Baca juga: Donatur Dari Jakarta Hadir Saat Peresmian Gedung Kebaktian GMIT Meriba Besipae TTS
Hal tersebut ungkap Inge cocok dengan apa yang dilakukan BCA melalui kegiatan bhakti BCA yaitu kegiatan sosial yang mana kegiatan ini mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dia mengapresiasi warlami karena turut memberdayakan ibu-ibu dan orang muda pengrajin tenunan di Indonesia. Karena itu pihaknya merasa bersyukur bisa mendukung kegiatan baik ini. Dia menyebut pelatihan ini turut mendukung kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kabupaten TTS.
"Kami dari BCA akan terus mendukung kegiatan pelestarian budaya. Dan semoga bermanfaat bagi semua penenun dan warga kabupaten TTS," pungkasnya.
Selanjutnya kadis P dan K kabupaten TTS, Dominggus Banunaek pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada Warlami dan BCA yang telah menggelar kegiatan pelatihan pewarnaan alam bagi penenun di kabupaten TTS.
"Ini adalah kolaborasi yang luar biasa untuk terus mempertahankan dan membudayakan potensi-potensi yang ada di daerah. Kami berterimakasih karena TTS mendapat perhatian," katanya.
Banunaek menyebut pelatihan pewarnaan alami dengan memanfaatkan bahan-bahan alam yang ada di sekitar masyarakat akan mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
Dia juga mengharapkan agar dengan pelatihan yang ada keadaan ekonomi di kabupaten ini semakin digenjot.
Dirinya meminta kepada para peserta pelatihan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin.
Hadir pada kesempatan ini, Inge setiawaty EVP BCA, Myra W, ketua Warlami, Dominggus Banunaek, Kadis P dan K kabupaten TTS, Farida Siregar Kepala BCA KCU Kupang, Ony Kause Kabid Pendidikan, Frits Tobo, Kadis Perindagkop TTS, dan Melianus O. B Selan, kadis likungan hidup. (*)