Dari laman Kemenparekraf, disebut dengan “Batu Cermin” karena adanya sinar matahari yang masuk ke dalam sela-sela goa. Lalu, sinar matahari tersebut seakan memantul ke batu-batu lainnya yang berperan layaknya cermin, sehingga pantulannya dapat menyinari seluruh ruangan goa.
Selain indah, daya tarik dari destinasi wisata potensial di Labuan Bajo ini adalah sejarah dan legenda setempat. Kabarnya, goa yang ditemukan oleh seorang misionaris sekaligus arkeolog asal Belanda pada 1951 ini awalnya berada di dasar laut.
Goa di kawasan seluas 19 hektar ini sebenarnya telah dibuka dan dijadikan sebagai kawasan wisata oleh masyarakat lokal sejak tahun 1985.
Namun, baru semakin dikenal wisatawan nusantara maupun mancanegara saat Pemerintah Indonesia menggelar Sail Komodo di Labuan Bajo pada 2013.
3. Batu Bolong
Dikutip dari laman Dive Komodo dan Dive Concepts, Batu Bolong dikatakan sebagai salah satu spot menyeoam terbaik di dunia.
Batu Bolong merupakan nama sebuah pulau batu kecil di antara selat Pulau Tatawa dan Komodo, yang masih termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Batu Bolong terkenal akan pesona bawah laut yang menakjubkan dengan berbagai spesies biota laut yang tidak dimiliki tempat lain.
Ribuan ikan dari berbagai spesies dapat ditemukan saat menyelam, seperti di antaranya hiu, manta, ikan Napoleon, barakuda, hingga tuna.
Selain itu, penyelam bisa melihat berbagai terumbu karang yang cantik.
4. Waterfront City Labuan Bajo
Sejak pembangunan Waterfront City Labuan Bajo rampung, tempat itu menjadi magnet baru bagi warga maupun wisatawan.
Dikutip dari Kompas.com (9/5/2022), tempat titik nol kota Labuan Bajo itu terlihat selalu dipadati wisatawan lokal dan mancanegara.
Banyak dari mereka yang berfoto di atas tangga-tangga Waterfront City Labuan Bajo dengan latar belakang pantai dan gugusan pulau-pulau kecil di sekitar kota.
Dilansir dari laman Kemenparekraf, Waterfront City Labuan Bajo terdiri dari lima Zona.