Menurutnya, akses ini kemudian membuka ruang bagi sesama khususnya di wilayah perbatasan.
Namun, saling menghormati dan menjaga persaudaraan tetap dikedepankan. Pada prinsipnya, kata sekretaris DPD PDIP NTT ini, DPRD akan mendukung rencana tersebut.
Mengenai infrastruktur, Yunus menyebut, duta besar kedua negara bisa melakukan pertemuan untuk menindaklanjuti kesepakatan yang telah dibuat para kepala negara. Kesiapan juga perlu direspon oleh pemerintah di daerah.
Dengan terobosan baik ini, tentu melonggarkan protokol kedua negara yang selama ini terjaga cukup ketat. Olehnya, arus barang dan jasa, selain melalui udara dan laut, akan sangat terbantu dengan pembukaan trayek jalur darat ini.
Ketua Komisi IV DPRD NTT, Mercy Piwung yang dihubungi terpisah, juga menyambut baik rencana demikian. Kebutuhan seperti ini, menurut dia, sangat dibutuhkan oleh provinsi NTT.
Recana tersebut merupakan angin segar bagi NTT. Dirinya mengaku sependapat dengan kerjasama yang dilakukan oleh kedua negara itu. Ini juga menjawab kerinduan yang selama ini masih tertunda.
Ia optimis jika kerja sama itu dilakukan maka kemajuan NTT akan terus meningkat. Dia mengakui, kesiapan infrastruktur belum semuanya rampung. Akan tetapi, bila kesepakatan dijalankan, maka intervensi anggaran dari pemerintah pusat dan daerah akan diarahkan untuk memperbaiki segala infrastruktur untuk menyukseskan pembukaan trayek jalur darat kedua negara itu. (Fan)
Ikuti terus berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS