Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 4 Juli 2022, Sebuah Gerakan Iman

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANGKITLAH - Yesus menyembuhkan anak kepala rumah ibadah. Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Sebuah Gerakan Iman.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan-bacaan Senin 4 Juli 2022, Pekan Biasa XIV, yaitu Hosea 2:13.14b-15 18-19, dan bacaan Injil Matius 9:18-26.

Melalui Renungan Harian Katolik ini, RP. John Lewar mengajak Umat Katolik untuk merenung, apakah kita sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan Yesus ketika kita menghadapi persoalan dalam hidup ini?

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini tersedia teks bacaan-bacaan hari Senin 4 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Perikop injil Matius 9:18-26 memberitakan bahwa ada dua mukjizat terjadi yakni perempuan yang sakit pendarahan disembuhkan dan anak kepala rumah Ibadat yang sudah mati dihidupkan kembali.

Kepala rumah ibadat itu tahu bahwa anaknya perempuan satu-satunya meninggal. Maka sang bapak itu datang kepada Yesus, bukan meminta supaya anaknya disembuhkan, tetapi meminta supaya Yesus datang dan meletakkan tangan-Nya atas anak itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 3 Juli 2022, Setia Mencari dan Mendengarkan Tuhan

Bapak itu percaya dengan sebuah harapan bahwa Yesus dapat menolong dan membangkitkannya. Bapak itu percaya bahwa anaknya akan hidup.

Permintaannya bukan untuk sebuah penyembuhan, tetapi agar anaknya hidup.

Kepala rumah ibadat itu menyatakan imannya secara langsung dan terbuka, tanpa takut.

Demikian juga wanita yang sakit perdarahan. Wanita itu membuat gerakan iman dengan mendekati Yesus dan menjamah jumbai jubahNya.

”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Sejak saat itu wanita ini sembuh. Dia percaya bahwa Yesus dapat berbuat sesuatu atas dirinya.

Keyakinan terhadap Yesus menjadi kunci kesembuhan dan keselamatan.

“Teguhkanlah hatimu, imanmu telah menyelamatkan engkau”.

Itulah penegasan Yesus terhadap wanita yang datang dan menjamah jumbai
jubah-Nya.

Mukjizat terjadi karena iman wanita itu dan kepercayaan, kepasrahan dari seorang kepala rumah ibadat.

Iman mereka menggerakkan hati Yesus untuk membuat mukjizat.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Dalam hidup ini, kadang atau sering kita mengalami persoalan pelik yakni
sakit penyakit dan penderitaan. Ketika kita menjadi bingung, putus asa, kecewa dan frustrasi.

Oleh karena itu, kita belajar dari dua orang dalam injil hari ini.

Dua orang itu punya kesulitan dan penderitaan. Keduanya menanggung beban hidup yang berat.

Dalam situasi tersebut, mereka sama-sama berharap pada Yesus. Mereka percaya, Yesus sanggup mengangkat derita itu dari pundak
mereka.

Yang hebat, bahwa ada gerakan iman dari keduanya. Iman itu membuat
mereka berdua bersikap gigih, tidak mau menyerah pada nasib.

Tidak peduli anaknya sudah mati, tidak peduli penyakitnya parah, tetap saja mereka menjumpai Yesus.

Mereka memiliki gerakan iman yang sama yakni percaya dan berharap kepada
kasih serta kebaikan Yesus.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Juli 2022, Hukum yang Baru

Yesus menyambut hangat iman mereka. Ia pun berkenan memenuhi harapan keduanya: yang sakit diberi-Nya kesembuhan, yang mati diberi-Nya kehidupan.

Maka yang perlu kita renungkan adalah apakah kita sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan Yesus ketika kita menghadapi persoalan dalam hidup ini?

Dalam Yesus, segala perkara hidup kita mendapatkan jawabannya. Perlu sebuah gerakan iman akan Tuhan.

Kontemplasi

Hening sejenak. Rasakan saat ini penyakit apa yang sedang anda alami.

Ungkapkan perasaan anda yang muncul. Anda gelisah, takut, kecewa bahkan
putus asa?

Sekarang juga saatnya, carilah Yesus, Sang penyembuh sejati.

Yesus pasti meneguhkan hatimu dan berkata, ”Imanmu telah menyelamatkan
engkau."

Mohonkanlah Tuhan menambahkan imanmu.

Doa

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk menerima setiap pengalaman penderitaan dan sakit penyakit dengan hati yang tenang dan penuh kepercayaan.

Jauhkan daripadaku sikap cepat mengeluh, marah dan memberontak terhadap setiap
pengalaman buruk yang terjadi atas diriku. Amin.*

Sahabatku yang terkasih. Selamat hari Senin. Salam sehat selalu.

Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan
Roh Kudus. Amin.*

RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 4 Juli 2022 dengan judul Sebuah Gerakan Iman. (YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK)

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 4 Juni 2022

Bacaan I: Hosea 2:13,14b-15,18-19

Aku akan menjadikan dikau isteriku untuk selama-lamanya.

Bacaan dari Nubuat Hosea:

Inilah sabda Tuhan, “Aku akan membujuk umat kesayangan-Ku dan membawanya ke padang gurun, lalu berbicara menenangkan hatinya.

Di sana ia akan merelakan diri seperti pada masa mudanya, seperti ketika ia berangkat ke luar dari tanah Mesir.

Maka pada waktu itu, demikianlah sabda Tuhan, engkau akan memanggil Aku ‘Suamiku’, dan tidak lagi memanggil Aku ‘Baalku’.

Aku akan menjadikan dikau istri-Ku untuk selama-lamanya, dan Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.

Aku akan menjadikan dikau istri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 145:2-3,4-5,6-7,8-9

Refr. Tuhan itu pengasih dan penyayang.

1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji; kebesaran-Nya tidak terselami.

2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.

3. Kekuatan karya-karya-Mu yang dahsyat akan dimaklumkan, dan kebesaran-Mu hendak kuceritakan. Kenangan akan besarnya kebaikan-Mu akan dimasyhurkan, orang akan bersorak-sorai tentang keadilan-Mu.

4. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Bait Pengantar Injil: 2Tim 1:10b

Refr. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil: Mat. 9:18-26

Anakku baru saja meninggal; tetapi datanglah, maka ia akan hidup.

Inilah Injil Suci menurut Matius:

Sekali peristiwa datanglah kepada Yesus seorang kepala rumah ibadat.

Ia menyembah Dia dan berkata, “Anakku perempuan baru saja meninggal; tetapi datanglah, letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka Ia akan hidup.”

Lalu Yesus pun bangun dan bersama murid-murid-Nya mengikuti orang itu.

Pada waktu itu seorang wanita yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.

Karna katanya dalam hati, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai anakku, imanmu telah menyelamatkan dikau.”

Maka sejak saat itu juga sembuhlah wanita itu.

Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling serta orang banyak yang ribut, berkatalah Ia, “Pergilah! Karena anak ini tidak mati, tetapi tidur!” Tetapi mereka menertawakan Dia.

Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk.

Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu. Maka tersiarlah kabar tentang hal itu ke seluruh daerah.

Demikianlah sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Berita Terkini