Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 2 Juli 2022, Allah Kita Adalah Allah yang Mengasihi dan Mengampuni

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Sabtu 2 Juli 2022 dengan judul Allah Kita Adalah Allah yang Mengasihi dan yang Mengampuni.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Allah Kita Adalah Allah yang Mengasihi dan yang Mengampuni.

RP. Markus Tulu membuat Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk pada bacaan-bacaan hari Sabtu 2 Juli 2022, yaitu Amos 9:11-15, dan bacaan Injil Matius 9:14-17.

Melalui Renungan Harian Katolik ini, RP. Markus Tulu mengajak Umat Katolik untuk menjadikan sikap Allah yang Mengasihi dan yang Mengampuni sebagai kesempatan untuk membaharui diri.

Kasih Tuhan yang mengampuni terlukis nyata pada sikap-Nya terhadap Israel bangsa pilihan-Nya.

Israel yang dikenal sebagai yang tidak taat dan tidak setia itu akhirnya kembali mengalami kasih Allah ketika mereka hendak bertobat dan mau kembali kepada Allah.

Tuhan sendiri bersabda bahwa Dia akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh dan memulihkan kembali umat Israel sehingga mereka bisa menanami kebunnya dengan anggur dan buah-buahan.

Di sinilah letaknya lukisan terindah tentang kasih Allah yang mengampuni itu.

Bahwa Allah yang kita kenal bukanlah Allah yang haus darah dan karena itu meminta korban. Tapi Allah yang mengasihi dan yang mengampuni.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 30 Juni 2022, Mendengarkan Kehendak Tuhan

Karena itu, jalan pulang kembali kepada Allah dengan semangat kerendahan hati mencari hingga menemukan Allah kembali adalah solusi rohani untuk mengalami kasih Allah yang mengampuni itu ketika kita menyadari diri sebagai yang pernah jatuh dan membangkang terhadap Allah.

Kasih Allah yang mengampuni kini telah menjadi kesempatan emas bagi setiap orang beriman yang mau membarui hidupnya.

Dikatakan demikian karena manusia yang waras rohani tentu amat sadar bahwa sukacita hidup yang penuh itu hanya bisa ditemukan dalam hidup bersama Allah.

Itulah sebabnya Yesus mengatakan, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?

Di sini berarti Yesus mau menegaskan bahwa dalam kita hidup bersama Allah tidak ada lagi ruang dukacita dan ketelantaran hidup.

Karena itu puasa bukanlah hal yang teramat penting untuk dijalankan ketika kita sedang berada bersama Allah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 30 Juni 2022, Memuliakan Allah yang Telah Memberikan Kuasa yang Besar

Namun sukacita hidup yang harus tetap dan terus dikembangkan untuk dipersembahkan kepada sesama sebagai ungkapan keharuman iman kita dan sebagai tanda berkat Tuhan bagi sesama. *

Halaman
123

Berita Terkini