Yulius mengaku, ternak itu dikirim ke Kalimantan, Jabodetabek dan Sulawesi. Sebelumnya beberapa waktu lalu, dilakukan pengiriman 800 ternak sapi asal NTT ke Jabodetabek dan Kalimantan. Ternak yang dikirim wajib melakukan karantina selama 14 hari di balai karantina. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap ternak itu.
Dia menjamin, ternak yang diberangkatkan merupakan ternak dalam keadaan sehat. Untuk pemenuhan kebutuhan idul adha, pihaknya juga mencatat ada 2 ribu ekor ternak cadangan yang disiapkan. Pengiriman menggunakan kapal tol laut milik pemerintah.
Baca juga: Penyakit PMK Belum Ada di Kabupaten Kupang, Disnak Minta Petani Ternak Waspada
"Permintaan cukup tinggi untuk kebutuhan hewan kurban. Peningkatan kurang lebih 30 persen dari biasanya selama PMK," kata dia
Balai karantina juga rutin melakukan pengawasan ketat pada pintu masuk NTT. Hal itu mencegah terjadinya PMK di NTT. Tiap kapal atau penerbangan yang tiba di wilayah NTT tidak luput dari pemeriksaan satuan tugas (satgas) pencegahan PMK.
Ditingkat petani, satgas juga melakukan edukasi tentang pemeliharaan hingga menjaga kesehatan ternak. Petani juga diminta melapor ke petugas kesehatan hewan jika ada gejala PMK. (*)