Bahkan sang pendeta itu mengatakan bahwa KKB di Papua telah menghancurkan masa depan anak-anak gadis dan anak-anak perempuan di bawah umur.
"Papua telah menjadi zona hitam karena kebengisan KKB yang dilakukannya dengan sesuka hati," kata pendeta bernama Jufinus Mawa itu.
Atas kondisi itu, maka sang pendeta Jufinus Mawa berterima kasih kepada TNI Polri yang telah hadir di Papua.
Ia menyerahkan sepenuhnya semua masalah di Papua kepada pemerintah dan kepada TNI Polri.
"Kami senang karena aparat TNI Polri telah hadir di Papua. Kehadirannya ini telah membuat suasana lebih tenang, lebih kondusif," ujarnya.
Untuk diketahui, sampai saat ini Papua masih bergolak. Pergolakan itu dilakukan oleh kelompok kriminal yang berbekal senjata api dan senjata tradisional.
Kelompok kriminal tersebut merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).
Kelompok itu melancarkan aksinya hanya untuk satu tujuan yakni meraih kemerdekaan.
Baca juga: Dulu Belajar Pegang Senjata di TNI Pasca Jadi Panglima KKB Malah Tembak Mati Sang Guru, Ini Sosoknya
Sementara untuk mewujudkan tujuan tersebut, KKB juga selalu melakukan provokasi kepada masyarakat.
Bahkan untuk menambah anggotanya, KKB juga merekrut para pemuda dan anak-anak di bawah umur, untuk dilatih berperang.
Perekrutannya dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah mengiming-iming untuk dipekerjakan pada perusahaan swasta yang ada di Papua.
Dan, tatkala para pemuda itu tergiur dengan bujuk rayu tersebut, saat itulah mereka diantar kepada panglima KKB untuk digembleng.
Meski demikian, banyak pula anak-anak muda yang tak mau bergabung dengan KKB. Ini terjadi setelah TNI Polri memberikan penyadaran. (frans krowin/*)