Arifintus menilai bahwa, hal ini terjadi karena tendensi muatan politik dari masing-masing fraksi yang tetap mempertahankan kandidatnya maka, tidak ada kesepakatan terkait hal ini.
Sekretaris Fraksi PIS ini menyesalkan peristiwa tersebut. Pasalnya, bagi Arifintus, proses pemilihan ketua Komisi tidak rumit.
Baca juga: Ini Identitas Pria yang Ditemukan Tewas di Jembatan Wai Gowa Adonara Barat
"Tetapi saya justeru melihat bahwa, ada skenario-skenario yang dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu yang menjadikan kita deadlock dan pada akhirnya kita tidak bersepakat," ucapnya.
Menurutnya, merupakan sebuah sejarah yang luar biasa terjadi di Kabupaten TTU di mana anggota DPRD fraksi lain mengusung anggota DPRD fraksi lain untuk menjadi pimpinan komisi yang justru terjadi di Fraksi NasDem yang memiliki anggota Fraksi terbanyak di DPRD TTU.
Hal ini terjadi karena, pihaknya menilai bahwa, di dalam tubuh NasDem terlihat tidak solid yang mana pada akhirnya ada anggota dari fraksi NasDem diusung oleh fraksi lain untuk menjadi pimpinan komisi.
Lebih lanjut disampaikan Arifintus, hal ini merupakan pukulan telak bagi Fraksi NasDem. Pasalnya, menurut pernyataan Paulus Efi bahwa, dirinya tidak diandalkan di Fraksi NasDem tetapi justeru diusung oleh fraksi lain.
Baca juga: Undang Presiden Volodymyr dan Presiden Putin di G20, Presiden Jokowi Siapkan Strategi Perdamaian?
Sejak awal sidang pihaknya meminta agar sidang pembahasan pimpinan dan anggota alat kelengkapan DPRD diskorsing untuk dilakukan komunikasi politik, namun hal itu diabaikan.
Ketua DPRD TTU, Hendrikus F. Bana, S. H saat diwawancarai menepis isu bahwa dirinya tidak menginginkan anggota DPRD TTU dari Fraksi NasDem, Paulus Efi untuk menjadi ketua komisi II.
Menurutnya, hal itu hanyalah sekedar asumsi. Hendrikus juga tidak ingin menanggapi pernyataan tersebut. Pasalnya, tidak sesuai dengan prosedur.
Perihal dua kali deadlock pemilihan ketua Komisi II ini, bagi Hendrikus, merupakan hal biasa yang terjadi dalam dinamika politik.
Baca juga: Juergen Klopp Perpanjang Kontrak di Liverpool, tak Minta Kenaikan Gaji
Merespon hal ini, Hendrikus akan segera memerintahkan Staf Sekretariat DPRD TTU untuk mengirimkan surat susulan kepada seluruh pimpinan fraksi agar pasca liburan Idul Fitri bahwa akan dicabut skorsing dan dilanjutkan sidang.
Ia menerangkan, Fraksi merupakan perpanjangan tangan dari Partai Politik. Fraksi harus mengamankan seluruh kepentingan partai politik yang ada di lembaga DPRD.
"Kalau sampai misalnya ada anggota fraksi yang dia tidak mengamankan, ini kan perlu dipertanyakan kenapa model seperti itu," tutupnya.(*)