Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM, ATAMBUA - Kabupaten Belu, Provinsi NTT kaya akan objek wisata, baik wisata alam, budaya maupun wisata religi.
Salah satu objek wisata religi favorit di Kabupaten Belu adalah Patung Bunda Maria Segala Bangsa.
Patung setinggi 25 meter itu dibangun di puncak bukit Teluk Gurita, Desa Dualaus, Kecamatan Kakuluk Mesak, sekitar 20 kilometer dari Atambua, Ibukota Kabupaten Belu.
Tempat wisata ini menarik dengan objek utama adalah Patung Bunda Maria. Di bagian dasar patung ada kapela.
Di sisi kiri dan kanan serta depan patung dibangun beberapa patung ukuran kecil.
Baca juga: Tokoh Agama Ajak Jaga Toleransi di Kabupaten Belu
Lokasi taman doa ini belum rampung dikerjakan. Bagian pelataran dan jalan masuk masih kondisi tanah. Dalam kapela belum ada bangku tempat duduk.
Pemerintah belum resmi membuka tempat wisata bagi publik.
Namun, warga sudah mulai mengunjungi tempat ini sejak tahun 2020 setelah patung selesai dibangun.
Warga mengunjungi tempat ini selain tertarik dengan patung Bunda Maria yang unik juga dengan panorama sekitar yang menarik dan indah.
Bila berdiri di atas bukit, kita bisa melihat keindahan alam sekitar, ke arah laut atau ke gunung yang penuh dengan pohon-pohon nanti hijau.
Keindahan alam sekitar yang menambah daya tarik tempat wisata tersebut bagi pengunjung. Hampir setiap hari warga mengunjungi lokasi Patung Bunda Maria.
Baca juga: Kerjasama Dispenduk Malaka dan Pengadilan Agama Atambua, Ini Tujuannya
Sesuai data kunjungan yang diperoleh Pos Kupang. Com, Sabtu 12 Maret 2022, tingkat kunjungan paling banyak terjadi hari Sabtu dan Minggu serta hari libur.
Di hari tersebut, jumlah pengunjung lebih dari 100 orang dengan tujuan berdoa dan sekedar refresing.
Sedangkan hari lain hanya berkisar satu sampai belasan orang.
Pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah di NTT.
Paling banyak dari Atambua disusul daerah lain se-daratan Timor seperti Kupang, TTU dan Malaka.
Warga Dualaus yang dipercayakan Dinas Pariwisata untuk menjaga lokasi wisata tersebut,
Willy Moruk menuturkan, lokasi wisata belum dibuka untuk umum. Warga yang datang berkunjung tanpa dipungut biaya.
Sebagai penjaga, Willy hanya mengawasi aktivitas pengunjung serta menjaga ternak tidak masuk dalam areal patung.
Baca juga: Satgas Covid-19 Kabupaten Belu Himbau Masyarakat Taat Prokes
Menurut Willy, pengunjung paling banyak pada hari Sabtu dan Minggu hingga ratusan orang. Pengunjung biasa datang di sore hari untuk berdoa.
"Hari Sabtu dan Minggu yang banyak datang. Datang berdoa dan untuk foto-foto. Kalau hari lain ada yang datang tapi satu dua orang saja", kata Willy.
Baca juga: DPRD Belu Lakukan Perubahan Alat Kelengkapan Dewan, Ini Datanya
Sesuai data teknis dari Dinas Pariwisata Kabupaten Belu yang diperoleh Pos Kupang.Com, patung Bunda Maria terbuat dari bahan pasir silika dan perunggu setinggi 25 meter dan berat 45 ton.
Patung dibangun sejak 2019 dengan nilai proyek tahap pertama Rp 15,8 M, bersumber dari APBD II.
Pembangunan taman wisata ini dilanjutkan lagi tahun 2020 sebagai tahap dua dengan besaran dana Rp 8,4 M. (jen)