Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Sebanyak 15 Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes yang menjadi subjek intervensi program Envision Wahana Visi Indonesia di Kabupaten Sumba Timur berada pada kategori berkembang.
Hasil penilaian tersebut diperoleh dari pelaksanaan rangkaian kegiatan suara dan aksi warga negara untuk akuntabilitas pemerintah dan peningkatan layanan badan usaha milik desa pada Program Envision Wahana Visi Indonesia yang melibatkan tim, fasilitator desa dan warga.
Pemaparan hasil kajian kondisi aktual layanan BUMDes sesuai dengan hasil pemantauan standar dan kartu penilaian masyarakat itu dilaksanakan dalam kegiatan tatap muka tingkat kabupaten di Aula Setda Sumba Timur pada Rabu 16 Februari 2022 pagi.
Dalam kegiatan yang dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Sumba Timur, Lu Pelindima itu, tim Program Envision memaparkan bahwa 15 BUMDes yang menjadi dampingan berada pada kategori berkembang dengan poin 2,01 sampai 3.
Baca juga: WVI Gelar Evaluasi Peningkatan Layanan pada 15 BUMDes di Sumba Timur Pada Program ENVISION
Pemberian nilai itu dilakukan dengan parameter 1-4 berdasarkan Permendes nomor 4 tahun 2015 yang meliputi kategori dasar, tumbuh, berkembang dan maju.
BUMDes di Kecamatan Kanatang mengantongi nilai 2,69, BUMDes di Kecamatan Kota Waingapu mengantongi nilai 2,29, menyusul di Kecamatan Katala Hamu Lingu (Kahali) dengan nilai 2,28, Kecamatan Haharu dengan nilai 2,2 dan Kecamatan Pandawai dengan 2,08.
Untuk Kecamatan Kanatang terdiri dari BUMDes Mondu, BUMDes Hambapraing, BUMDes Kuta dan BUMDes Ndapayami. Berikut Kecamatan Kota Waingapu terdiri dari BUMDes Pambotanjara dan BUMDes Mbatakapidu.
Kecamatan Katala Hamu Lingu terdiri dari BUMDes Kambapari, BUMDes Matawai Amahu, BUMDes Lailara, dan BUMDes Mandahu. Sementara Kecamatan Haharu terdiri dari BUMDes Wunga, BUMDes Rambangaru, BUMDes Napu dan BUMDes Kadahang. Sedang di Kecamatan Pandawai yakni BUMDes Laindeha.
Baca juga: Kades Naimana Terima Mahasiswa KBPM UKAW Kupang, Keberadaan BUMDes Jadi Topik Utama
Sementara itu, untuk nilai rataan BUMDes berdasarkan pemantauan standar tertinggi oleh BUMDes Kuta degan poin 2,89 dan terendah oleh BUMDes Wunga dengan poin 1,57.
Project Manager Envision Wahana Visi Indonesia, Francisco Fernando mengatakan tujuan dari Envision Project atau Program Envision adalah memampukan organisasi masyarakat sipil dalam pembangunan ekonomi desa yang inklusif.
Pemantauan standar itu dilaksanakan dengan menggunakan Permendesa nomor 4 tahun 2015.
Standar layanan BUMDes yang digunakan, terang Fransisco, telah mengakomodir pendekatan GESI untuk mendukung BUMDes yang inklusif. Pemantauan itu dilakukan oleh 15 pengurus BUMDes dampingan Envision.
Fransisco juga menjelaskan bahwa program yang dilaksanakan bersama Yayasan Injuwatu Sumba sebagai Mitra lokal itu telah dimulai dengan Kick off secara hibrid oleh Bupati Sumba Timur pada dua tahun silam.
Sebanyak 15 Desa yang tersebar di 5 kecamatan menjadi desa dampingan Program yang didanai oleh Uni Eropa itu.
Fernando mengatakan, tujuan kegiatan itu adalah untuk mengetahui hasil pemantauan dan penilaian serta membuat Rencana Aksi bersama. Dengannya diharapkan dapat menghasilkan output berupa dungan pelaksanaan rencana aksi/kegiatan pada setiap BUMDES di level desa, kecamatan kabupaten maupun provinsi.
Ia juga mengakui, meski pelaksanaan pendampingan belum maksimal namun respon dan dukungan luar biasa terus diberikan oleh berbagai pihak.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penandatanganan Berita Acara para pihak untuk terus mendorong peningkatan kualitas layanan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang inklusif.
Selain Asisten Administrasi Umum Lu Pelindima, tampil pula Wakil Ketua DPRD Sumba Timur, Jonathan Hani, Kepala Dinas PMD Sumba Timur Umbu Domu Djarawula SH, Dinas P3AP2KB Sumba timur Ir. Albert Cornelis Plaikoil, Kepala Bappeda Sumba timur Yacobus Jiwa serta TAPMD Sumba Timur, Muhammad Noufel sebagai penanggap atas hasil evaluasi.
Sementara itu hadir pula para camat, kepala desa, pengurus BUMDes dan fasilitator desa dari 15 desa yang menjadi lokasi dampingan Program ENVISION itu. (*)