Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mantan Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jefri Riwu Kore mengatakan, masih mencintai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SBY merupakan pendiri Partai Demokrat. Saat ini menjabat Ketua Dewan Penasehat Partai Demokrat.
"Saya saat ini masih mencintai SBY, karena bagi kita dan saya beliau adalah orang yang bisa dijadikan contoh, dalam berjuang dan mengambil keputusan," kata Jefri Riwu Kore di Kupang, Jumat 7 Januari 2022.
Baca juga: Atribut AHY yang Dibakar Bukan Milik Partai Demokrat, Simpatisan Jeriko Polisikan GSK
Ia baru tiba setelah melakukan perjalanan dari daerah lain. Pria yang akrab disapa Jeriko ini disambut pendukung dan simpatisannya di Bandara El Tari Kupang.
Pendukung Jeriko memadati pintu keluar Bandara El Tari. Beberapa pengurus DPD Partai Demokrat NTT demisioner juga ikut menjemput.
Jefri Riwu Kore didampingi sang istri, Hilda Riwu Kore Manafe, dikalungi kain tenun oleh pendukungnya.
Dari Bandara El Tari, Jefri Riwu Kore dan pendukungnya singgah di Rumah Aspirasi Jeriko. Selanjutnya menuju rumah orangtuanya di Kelurahan Nunbaun Sabu.
Baca juga: Profil Ketua DPD Partai Demokrat NTT Leonardus Lelo, 14 Tahun Dosen Lalu Menjelma Jadi Politikus
Saat di Rumah Aspirasi Jeriko, Jefri Riwu Kore menyapa para pendukungnya. Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas dukungan terhadap dirinya.
Jefri Riwu Kore meminta pendukungnya tidak berlarut memendam kekecewaan atas tidak terpilihnya dirinya sebagai Ketua DPD Demokrat NTT Periode 2021-2026.
Wali Kota Kupang ini menyataka, dengan adanya keputusan DPP itu sempat membuat banyak orang yang kecewa.
Menurutnya, sesuai hasil Musda, dirinya unggul dengan 12 suara namun keputusan DPP Partai Demokrat justru berbeda.
Baca juga: Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kupang : Loyal Terhadap Keputusan DPP
Ia menjelaskan, berdasarkan arahan dari Sekjen DPP Partai Demokrat pada 3 Januari 2022 lalu, menyatakan hasil keputusan belum bisa diumumkan hingga 2 pekan ke depan. Maksudnya agar memberikan kesempatan kepada dirinya agar dapat menenangkan para pendukung.
"Namun, kenyataannya sebelum 4 Januari 2022, sudah ada pengumuman DPP. Keputusan itu pun dinilai terlalu tergesa-gesa diumumkan oleh Leo Lelo (Leonardus Lelo) bersama kader lainnya," jelasnya.
Ia mengatakan, dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada calon lain, pihaknya mempunyai integritas yang sudah teruji, bahkan keunggulan yang lebih jauh dibanding yang lain.
Oleh karena itu, lanjut Jefri Riwu Kore, keputusan DPP tersebut yang tidak fair ini banyak yang kecewa.
Baca juga: DPC Demokrat Flotim Minta Polisi Proses Hukum Simpatisan Jeriko yang Bakar Atribut Partai
Sebagai kader yang cukup lama bergelut di Partai Demokrat, Jefri Riwu Kore mengatakan ia tahu betul seperti apa dinamika yang terjadi di DPP.
Ia mengungkapkan ada bisikan oknum-oknum partai kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang kurang tepat.
"Terus terang saja teman-teman semua, saya diminta untuk menjadikan saudara Leo Lelo sebagai sekretaris. Saya berkeberatan, dan saya pikir apapun yang diputuskan pimpinan AHY, kita sebagai anggota loyal," katanya.
Baca juga: Herry Kadja Dahi : Demokrat Kota Kupang Hormati Keputusan DPP
Sedangkan terkait dengan desakan simpatisannya agar dirinya memilih mundur dan keluar dari Partai Demokrat, Jefri Riwu Kore menyatakan akan mempertimbangkannya sambil mengkaji perkembangan situasi dan kondisi politik yang masih berjalan.
Sebagaimana diketahui DPP Partai Demokrat menetapkan Leonardus Lelo menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi NTT periode 2021-2026.
Pria yang akrab disapa Leo Lelo ini menggantikan Jefri Riwu Kore.
Leo Lelo mengajak Jefri Riwu Kore bersama membangun dan membersarkan Partai Demokrat di NTT. *